SOLOPOS.COM - Bangunan SDN 2 Girimargo, Kecamatan Miri, Sragen mangkrak selama lima tahun ini. Pemerintah desa berencana memanfaatkan bangunan tersebut untuk kegiatan PAUD serta pramuka. Foto diambil Kamis (12/12/2013). (JIBI/Solopos/Taufiq Sidiq Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Bangunan bekas SDN 2 Girimargo, Kecamatan Miri, Sragen, mangkrak selama lima tahun terakhir. Pasalnya, berbagai rencana yang sudah dirancang pemerintah Desa Girimargo guna memanfaatkan bangunan tersebut mentah.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, bangunan SD tersebut masih dalam kondisi cukup bagus meski di beberapa bagian bangunan cat mengelupas serta pintu salah satu ruangan rusak. Hanya, rumput liar memenuhi beberapa bagian SD lantaran tak terurus lima tahun belakangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa (Kades) Girimargo, Samino, tak menampik jika bangunan SD tersebut selama ini mangkrak. Samino menjelaskan bangunan mangkrak pascasekolah tersebut di-regrouping. “Siswanya bergabung dengan SDN 3 Girimargo. Selama ini ya mangkrak seperti itu,” katanya saat ditemui Solopos.com di Balai Desa Girimargo, Kamis (12/12/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Samino mengatakan belakangan bangunan SD digunakan untuk kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD). Lantaran hal itu, ketimbang bangunan tak terurus, pihaknya merencanakan bakal memanfaatkan bangunan untuk kegiatan PAUD serta pramuka. “2014 nanti rencananya mau dimulai menggunakan dana dari PNPM Mandiri,” ungkapnya.

Pihaknya belum mengetahui secara persis perencanaan detail serta dana yang dibutuhkan untuk merealisasikannya. Kemungkinan, lanjut dia, bakal ada dana dari swadaya masyarakat guna mendukung langkah tersebut. Sebelumnya, lanjut Samino, pemerintah desa berniat memanfaatkan salah satu bangunan untuk balai desa. Namun, rencana itu urung dilakukan. “Rencana memanfaatkan bekas kantor karena masih bagus. Karena nanggung tidak jadi,” tambahnya.

Rencana lain yang juga pernah muncul yakni menyulap bangunan itu menjadi pasar tradisional. Hanya saja, rencana tersebut kembali mentah. “Mau digunakan untuk pasar bagi pedagang yang selama ini berjualan di salah satu wilayah sini. Tetapi, pedagang tidak mau. Mungkin saja karena sudah memiliki pasaran sendiri. Sekarang mau untuk kegiatan sekolah, ya malah bagus,” kata dia.

Salah satu warga Girimargo, Mardi, mengaku tak mengetahui secara persis bangunan SD itu tak dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar. Dijelaskannya, pernah muncul rencana pemanfaatan bangunan untuk puskesmas. “Dulu juga mau dibuat puskesmas. Tetapi, sampai sekarang belum direalisasikan. Kalau bisa ya bangunan bisa dimanfaatkan. Warga tidak masalah,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya