SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Lima rumah di Gang Duku 4, RT 002/ RW 004, Jajar, Laweyan, Solo, rusak akibat tertimpa sebatang pohon tua yang tumbang akibat hujan angin, Selasa (26/3/2019).

Kerusakan rumah-rumah itu bervariasi, ada yang rusak parah, ada juga rusak ringan. Pemilik rumah yang rusak parah, Muryadi, mengatakan peristiwa pohon tumbang itu terjadi ketika dia tengah menonton televisi di rumahnya. Dia mendengar suara ranting pohon yang jatuh. 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kemudian pohon tersebut juga perlahan-lahan ambruk menimpa rumahnya. “Enggak ada yang luka, semua yang ada di dalam rumah aman,” jelas Muryadi saat diwawancarai Solopos.com, Rabu (27/3/2019).

Salah satu anggota keluarga Muryadi, Pariyem, yang sakit stroke juga tidak mengalami luka. Padahal tubuh Pariyem tertimpa atap dan pohon tumbang. Saat kejadian, Pariyiem tidur di bagian belakang rumah. 

“Proses evakuasinya yang lama. Kami harus mencari jalan keluar untuk membawanya [Pariyem] keluar bersama warga setempat. Evakuasi memakan waktu sekitar satu jam,” ujar Muryadi.

Tetangga Muryadi yang rumahnya rusak ringan akibat pohon tumbang itu, Maryo, mengatakan kelima rumah yang rusak itu saling berdekatan. “Pukul 14.15 WIB hujan lebat disertai angin. Satu pohon yang sudah berusia ratusan tahun roboh menimpa rumah Muryadi. Tidak menimbulkan korban jiwa,” jelas Maryo.

Rumah Maryo hanya rusak di bagian genting yang remuk karena kejadian tersebut. “Enggak apa-apa kok rusaknya sedikit. Paling cuma beberapa genting pecah,” pungkas Maryo. 

Sementara itu, Lurah Jajar, Jati Utama, mengatakan pohon yang tumbang sudah dievakuasi oleh petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar, DLH, maupun sukarelawan lainnya. Pada Selasa malam para korban sudah mendapat bantuan seperangkat selimut, kasur, minyak goreng dan lain-lain dari Dinas Sosial. 

“Rumah yang rusak parah nanti kami akan konsultasi ke Pemkot untuk bantuan perbaikan. Tanah di rumah itu bekas makam dan tinggalan Mangkunegaran, pohonnya sudah ratusan tahun, akarnya rapuh,” jelas Jati.

Koordinator lapangan BPBD Solo, Yuli Wibaksono, mengatakan proses evakuasi tidak bisa selesai sehari. Hal itu dikarenakan akses masuk sempit, kondisi hujan gerimis, dan proses evakuasi sampai malam. Sukarelawan maupun petugas lelah dan akhirnya memutuskan kembali melakukan pembersihan keesokan harinya. “Kami harus putuskan listrik dulu biar enggak menimbulkan bahaya,” jelas Yuli. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya