SOLOPOS.COM - Pengungsi gempa Cianjur beristirahat di tenda darurat Desa Benjot, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebutkan per 25 November 2022 pengungsi gempa Cianjur mencapai 73.525 orang. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.

Solopos.com, JAKARTA — Ada lima pengungsi mengalami gangguan jiwa setelah menjadi korban gempa Cianjur, Jawa Barat, beberapa hari lalu.

Kelima pengungsi yang mengalami gangguan jiwa tersebut dalam penanganan serius tim dari Kementerian Kesehatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ada skrining untuk melihat apakah korban mendapat gangguan jiwa atau tidak. Hasilnya, sebanyak lima orang sudah kami temukan mengalami gangguan jiwa,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Sumarjaya yang dihubungi di Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Ia mengatakan, skrining psikologi dilakukan petugas dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes RI kepada sejumlah korban di tenda pengungsian.

Baca Juga: Gempa Cianjur Melemah, Korban Meninggal Tercatat 327 Jiwa

“Pekan ini kami dampingi untuk kesehatan jiwanya melalui dukungan Program Kesehatan Jiwa Psikososial,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Sumarjaya mengatakan, lima korban yang mengalami gangguan jiwa telah diantar oleh petugas kesehatan menuju yayasan panti sosial di Cianjur untuk dititipkan.

“Yang gangguan jiwa sudah kami tangani dan sudah kami titipkan di yayasan,” ujarnya.

Baca Juga: Coco, Anjing Labrador Satpol PP Kota Semarang yang Bantu Korban Gempa Cianjur

Dikatakan Sumarjaya, hasil skrining terhadap pengungsi korban gempa, umumnya menunjukkan gangguan psikologi ringan berupa trauma.

Umumnya, gejala tersebut diperlihatkan dengan ketakutan korban untuk kembali ke rumah tinggal masing-masing.

“Umumnya mereka memilih tetap tinggal di tenda atau di luar ruangan karena masih trauma dengan gempa susulan,” katanya.

Baca Juga: Peneliti UGM Klaim Deteksi Tanda Awal Gempa Cianjur yang Menelan 323 Jiwa

Bahkan sejumlah korban yang menjalani perawatan di rumah sakit di wilayah Cianjur, memilih untuk menjalani penanganan penyakit di luar gedung.

“Kami sempat memberi mereka pemahaman, bahwa perawatan di dalam gedung rumah sakit sudah berdasarkan hasil penelusuran dari tim ahli Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk memastikan bahwa struktur bangunan aman,” katanya.

Tapi beberapa kali kejadian gempa susulan, membuat korban yang mengalami trauma tetap memilih bertahan dirawat di pelataran rumah sakit pada tempat terbuka.

Baca Juga: Label Donatur Gereja untuk Korban Gempa Dicopoti, Ridwan Kamil Murka

Hingga hari kesembilan setelah kejadian atau Selasa ini, tercatat 703 orang korban luka gempa Cianjur, 73.693 orang pengungsi, 326 orang meninggal dunia, dan enam orang dalam pencarian.

Dampak Dahsyat

Seperti diketahui, gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 terjadi di sekitar 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.

Pusat gempa bumi itu berada di darat pada kedalaman 10 km di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur.

Meskipun berkekuatan sedang gempa tersebut berefek dahsyat karena berada di daratan. Sedikitnya 327 warga meninggal, puluhan orang hilang dan ribuan lainnya tinggal di lokasi pengungsian.

Gempa juga memporakporandakan ribuan rumah, fasilitas umum, gedung pemerintahan dan tempat ibadah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya