SOLOPOS.COM - Pekerja membersihkan lantai ruangan karantina bagi pemudik di lantai II Solo Technopark, Jebres, Solo, Kamis (10/12/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Satgas Jaga Tangga Kecamatan Serengan, Solo, mendapati lima orang pemudik yang lolos penyekatan hingga akhirnya tiba di kampung halaman, Kamis (6/5/2021).

Kelima pemudik asal Tangerang tersebut lantas dibawa ke Solo Technopark (STP) guna menjalani karantina. Setelah melakoni screening awal dan uji swab antigen, dua dari lima pemudik itu diketahui positif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Tetap Bolehkan Mudik Lokal Soloraya, Ini Pertimbangan Wali Kota Solo Gibran

Salah satu di antaranya bergejala sehingga harus dirujuk ke rumah sakit (RS) dan satu lainnya dibawa ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengapresiasi kinerja Satgas Jaga Tangga.

Ahyani mengaatakan Jaga Tangga terbukti efektif. Penyekatan pemudik yang masuk Solo tidak efektif sama sekali. "Mereka tiba di Solo kemarin [Kamis, 6/5/2021], Jaga Tangga melapor, lalu dibawa ke STP. Pas di sana swab antigen, untuk screening, dan hasilnya positif. Langsung saja dibawa Donohudan dan RS,” katanya kepada wartawan, Jumat (7/5/2021).

Baca Juga: Sidak, Legislator DPRD Solo Temukan Sederet Masalah Ini Di Pasar Klewer Solo

Ahyani menyebut terjadinya peningkatan kasus selama dua pekan terakhir, menyusul Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro kali ketiga. Peningkatan harus diwaspadai, lantaran semakin banyak interaksi masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.

Pada Kamis, jumlah kasus baru positif Covid-19 Solo tercatat 42 orang. Padahal sebelumnya selalu di angka belasan orang. “Klaster keluarga sepertinya, karena merata di kelurahan-kelurahan. Evaluasinya memperketat dan hati-hati menjaga protokol kesehatan dan mengoptimalkan Jaga Tangga,” jelas Ahyani.

Baca Juga: Wali Kota Gibran: Tahan Diri Dulu, Jangan Mudik Lokal Kalau Tidak Urgent!

Ahyani mengatakan apa yang ia khawatirkan selama ini ternyata terjadi, yakni jumlah kasus yang terus merambat naik. "Kami mendapati kasus naik ya enggak masalah, karena kami enggak akan pernah kendur tracing. Untuk klasternya saya enggak hafal, tapi paling masih keluarga ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya