SOLOPOS.COM - Ilustrasi dinamit (blackrockpowdercompany.com)

Ilustrasi dinamit (blackrockpowdercompany.com)

Ilustrasi dinamit (blackrockpowdercompany.com)

Solopos.com, JAKARTA — Sudah lebih dari sebulan mencari, Mabes Polri tak kunjung berhasil menemukan 250 dinamit seberat 5 kg yang hilang dicuri saat dikirim dari Subang ke Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/6/2013) lalu. Meski demikian, polisi mengimbau masyarakat tak perlu risau dengan kemungkinan adanya ancaman teror bom menjelang Lebaran 2013 ini.

Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi

“Kami berharap masyarakat bisa memahami situasi yang ada dan tetap tenang,” ungkap Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Agus Rianto, Senin (29/7/2013). Kapolri Jenderal Timur Pradopo, katanya, juga sudah memerintahkan seluruh jajarannya untuk meningkatkan pengamanan terkait kasus ini, karena dikhawatirkan ratusan dinamit itu digunakan untuk melakukan aksi teror.

Ekspedisi Mudik 2024

Meski demikian, Polri meminta dukungan masyarakat untuk bersinergi dalam mengungkap kasus tersebut. Sebab, kata dia, belum ada petunjuk signifikan terkait hilangnya dinamit milik perusahaan pertambangan batu PT Batu Sarana Persada itu. “Kami belum mendapatkan dinamit yang hilang dan pelakunya,” keluhnya.

Polda Metro Jaya dan Polda Jabar —yang di-back up sepenuhnya dari Mabes Polri, menurut dia, terus melakukan upaya-upaya pencarian meskipun sekarang belum ada hasil titik temu yang signifikan. Sejatinya desakan kepada Polri untuk segera mencari bahan peledak itu juga telah dikemukakan Kementerian Pertahanan dan pelbagai pihak terkait Polri.

Seperti pernah diberitakan, dua dus berisi 250 dinamit hilang dalam perjalanan dari gudang bahan peledak PT MNK Subang ke lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jumat (27/6/2013) malam. Saat dalam perjalanan, truk itu sempat berhenti ke gudang PT MNK di Marunda, Jakarta Utara. Dari Marunda ada dua truk yang diberangkatkan lagi sehingga totalnya ada empat truk jalan beriringan.

Keempat truk tersebut mengangkut bahan peledak dengan jenis amonium nitrat dengan berat total 30.000 kg, 80 dus dinamit dengan berat total 2.000 kg, dan 4.000 unit detonator listrik. Dari hasil penyelidikan, truk sempat lima kali berhenti atau singgah di pelbagai tempat.

Barulah, pada Kamis 27 Juni 2013, diketahui hilangnya dua dus berisi total 250 dinamit setelah dilakukan pengecekan di Bogor setelah ditemukan robekan pada terpal yang menutup truk tersebut. Bahan peledak yang hilang itu berukuran 5 cm x 20 cm dengan bentuk seperti sosis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya