SOLOPOS.COM - Mantan Kepala Divisi Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo (IG @divisipropampolri)

Solopos.com, JAKARTA — Skenario yang dibuat mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo gagal total.

Aneka kebohongan Ferdy Sambo terkait kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) terbongkar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mantan pengacara Bharada E (penembak Brigadir J), Deolipa Yumara, menyebut Ferdy Sambo sebagai setan.

“Ferdy Sambo ini mafia, otaknya isinya setan semua. Namanya setan, bawaannya curiga melulu. Kalau Yosua ini orang baik, orang baik dia,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube tvOneNews, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga: Ultah Pernikahan Ferdy Sambo di Magelang Picu Pembunuhan Brigadir J

Berikut lima kebohongan besar Ferdy Sambo yang terungkap ke publik yang mengantarkannya ke bui sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.

1. Baku Tembak

Ferdy Sambo mengatakan Kapolres Metro Jakarta Selatan (saat itu) Kombes Pol Budhi Herdi Susianto bahwa telah terjadi baku tembak antara dua ajudannya, Bharada E dan Brigadir J, pada 8 Juli 2022 sore.

Fakta: Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan tidak ada baku tembak. Yang ada adalah penembakan oleh Bharada E terhadap Brigadir J. Ferdy Sambo menembakkan pistol Brigadir J ke dinding sebagai alibi telah terjadi baku tembak.

2. Tiba di Jakarta

Ferdy Sambo mengatakan ia dan rombongan tiba di Jakarta dari Magelang pada 8 Juli 2022.

Faktanya: Ferdy Sambo dan Briptu Daden lebih dulu ke Jakarta menggunakan pesawat pada 7 Juli 2022. Rombongan Putri Sambo tiba di Jakarta pada 8 Juli 2022.

3. Tidak Ada di TKP

Ferdy Sambo mengatakan Kapolres Metro Jakarta Selatan (saat itu) Kombes Pol Budhi Herdi Susianto bahwa dirinya tidak ada di lokasi saat terjadi baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J karena sedang tes PCR.

Fakta: Tes PCR dilakukan di rumah pribadinya yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah dinas yang menjadi lokasi penembakan. Penyelidikan timsus menemukan fakta, Ferdy Sambo di lokasi dan yang memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J.

4. CCTV Tersambar Petir

Ferdy Sambo menyatakan CCTV rumahnya rusak karena tersambar petir beberapa pekan sebelumnya dan belum sempat diperbaiki.

Fakta: Timsus bentukan Kapolri menemukan fakta, decoder sengaja diambil orang suruhan Ferdy Sambo untuk menghilangkan jejak.

5. Pelecehan Seksual

Ferdy Sambo kukuh bahwa dirinya membunuh Brigadir J karena ajudannya tersebut melecehkan istrinya, Putri Candrawathi.

Fakta: Olah TKP timsus menemukan fakta tidak pernah terjadi pelecehan seksual terhadap Putri Sambo. LPSK menolak memberikan perlindungan kepada Putri Sambo karena istri Ferdy Sambo tidak kooperatif.

Baca Juga: Pascaisu Ferdy Sambo Bos Judi, Ratusan Penjudi Digulung Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya