SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengajukan kredit online. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Meskipun lonjakan virus Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini kian mereda, tapi tetap saja pemerintah terus memberlakukan PPKM untuk menekan laju penularan virus. Meski cara ini bisa menekan laju penularan virus, di satu sisi banyak juga orang yang terdampak perekonomian dan penghasilannya karena diberlakukannya PPKM.

Mau tidak mau, suka tidak suka, masyarakat yang perekonomiannya terkena dampak harus memutar otak agar mendapatkan penghasilan dari keran lain untuk menyambung hidup. Oleh karena itu, layanan kredit online bisa menjadi jalan ninja bagi masyarakat yang ingin mendapatkan modal bisnis ataupun kredit online barang produktif untuk menunjang pekerjaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengajuan kredit online di tengah pandemi seperti sekarang dirasa sangat wajar karena bisa membantu kelancaran arus keuangan pribadi, maupun dijadikan modal bisnis. Namun, mengingat keadaan yang masih tidak tentu, jangan asal pinjam saja, ada baiknya ikuti langkah berikut agar pinjaman Anda bisa dimanfaatkan secara maksimal.

1. Pinjam Sesuai Kebutuhan

Yang satu ini mungkin kita semua udah tahu dan mungkin terdengar klise. Tapi, hal ini harus benar-benar dianggap serius kalau mau keuangan tetap aman meskipun mengajukan kredit online di tengah pandemi.

Baca Juga: Menko Airlangga: 4 Juta UMKM dan PKL Jadi Peserta Baru Penerima Bantuan Presiden, Masing-Masing Rp1 Juta

Kadang-kadang, kemudahan yang diberikan kredit online, ada saja orang yang pinjam uang melebihi kemampuan finansialnya sendiri. Dalam artian, kadang butuhnya cuma Rp1 juta, namun malah mengajukan Rp2 juta. Ujung-ujungnya saat jatuh tempo, jadi bingung harus gimana bayarnya?

Nah, di masa pembatasan dan pandemi seperti sekarang, sangat penting untuk mengatur skala prioritas. Paling tidak, utamakan kebutuhan primer terlebih dulu seperti makan, transport kerja, dan biaya listrik. Sisanya, kebutuhan yang bisa ditunda, sebaiknya ditunda.

Meminjam uang ke kredit online, lebih baik jangan digunakan untuk kebutuhan konsumtif. Dalam kondisi mendesak, karena pencairan cepat, pinjaman online bisa cukup membantu asal penggunaannya bijak. Kamu juga perlu memperhitungkan berapa besaran penghasilan yang masih ada “slot” untuk bayar pinjaman? Usahakan jangan meminjam lebih dari slot tersebut, ya.

2. Selektif dalam Memilih Aplikasi Kredit Online

Fleksibilitas yang ditawarkan oleh aplikasi kredit online memang membuat konsumen lebih memilih yang mudah dan cepat. Namun, hal ini juga dimanfaatkan oleh fintech ilegal untuk memberikan bunga yang tinggi atau penyalahgunaan data pribadi. Makanya, konsumen harus mulai menyadari betapa pentingnya memilih perusahaan layanan kredit yang sudah terdaftar dan memiliki izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan.

Baca Juga: Sebelum Mulai Usaha, Catat Nih 5 Keuntungan dari Bisnis Kuliner

Jadi, jangan langsung main mengajukkan kredit online, cobalah untuk melakukan riset kecil untuk mengenal lembaga keuangan yang dipilih. Mulai dari kinerjanya, sampai dengan review dari beberapa pengguna sebelumnya. Bisa juga dengan melihat tanggapan dari penyedia pinjaman dalam berkomunikasi dengan customer-nya.

Salah satu aplikasi kredit online yang terpercaya, sudah terdaftar dan diawasi OJK sejak tahun 2018 adalah Kredivo. Dengan bunga 0% untuk pembayaran kredit online selama 30 hari dan 3 bulan, dan 2,6% per bulan untuk tenor 6 bulan dan 12 bulan, Anda bisa mendapatkan layanan kredit online di 1000+ merchant hingga pinjaman tunai untuk menarik uang langsung.

3. Jangan Gali Lubang Tutup Lubang

Salah satu kendala yang sering dialami pengguna kredit online atau fintech adalah gali lubang tutup lubang. Di mana mereka menggunakan aplikasi kredit online untuk menutup utang pinjaman atau di aplikasi pinjaman lainnya. Kondisi ini tentu bisa bikin keuangan porak poranda.

Maka dari itu, jangan sampai Anda terjebak di dalamnya. Jika memang ada tenggat utang yang harus dibayar, sebaiknya Anda bisa meminta restrukturisasi atau perpanjangan waktu daripada harus berutang di tempat lain untuk membayar utang tersebut. Yang mana ujung-ujungnya, utang malah jadi enggak ada habisnya.

4. Jangan Pakai Lebih dari 1 Fintech

Sebagaimana sudah disebutkan di atas, salah satu cara agar tidak terjebak dalam gali lubang tutup adalah jangan tergiur untuk menggunakan lebih dari 1 aplikasi kredit online dalam satu waktu. Anda juga jangan impulsif mendaftar atau mengajukan pinjaman ke beberapa aplikasi sekaligus hanya karena di aplikasi yang satu belum ada approval.

Baca Juga: Berpengalaman di Dunia Bisnis, Sandiaga Uno Ungkap Peluang Investasi di Saham Bukalapak

Sebaiknya, tunggu hingga ada notifikasi pinjaman ditolak/disetujui, baru bisa coba pinjam di aplikasi lain supaya aman. Ditambah lagi, usahakan melakukan pembayaran sesuai dengan jatuh tempo yang diberikan untuk menghindari adanya denda.

5. Pakai untuk Utang Produktif

Utang produktif adalah utang yang nilainya bertumbuh dari waktu ke waktu. Jenis utang ini bukan digunakan untuk berfoya-foya semata, tapi bisa membantu Anda untuk berinvestasi. Apabila tujuan pinjaman Anda masuk ke dalam utang produktif, maka utang tersebut masih terbilang sehat.

Misalnya, Anda memanfaatkan kredit online untuk modal bisnis, tentu utang ini akan menghasilkan pundi-pundi uang lagi. Atau Anda berutang untuk membeli membeli laptop. Tidak apa-apa, jika laptop tersebut bisa menunjang pekerjaan yang Anda sedang kerjakan, dan berguna jika untuk mengerjakan pekerjaan sampingan.

Lain halnya jika Anda kredit online untuk memenuhi keinginan impulsif. Misalnya, seperti membeli smartphone keluaran terbaru hanya demi gengsi semata. Cicilan yang dibayar ke depannya akan menjadi beban dan tak mampu menghasilkan uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya