SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gunung Merapi. (Twitter/@merapi_uncover)

Solopos.com, SOLO — Provinsi Jawa Tengah yang termasuk kawasan cincin api atau ring of fire memiliki lima gunung berapi yang masih aktif. Sementara ini, status gunung yang patut diwaspadai adalah Merapi yang berada di level III Siaga.

Dikutip dari laman magma.vsi.esdm.go.id, Jumat (18/3/2022), berikut lima gunung berapi di Jawa Tengah yang masih aktif:

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gunung Merapi

Berdasarkan laporan terbaru, Gunung Merapi yang membentang di Kabupaten Boyolali, Klaten, dan Magelang, Jawa Tengah, hingga Kabupaten Sleman, DIY, berstatus Siaga. Gunung api setinggi 2.190 mdpl itu terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-80 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat.

Baca juga: Foto-Foto Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Selimuti 10 Desa di Magelang

Gunung Slamet

Gunung Slamet merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah. Gunung setinggi 3.428 meter di atas permukaan laut itu termasuk gunung bertipe kerucut.

Gunung api aktif ini terletak di lima kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Banyumas, Brebes, Purbalingga, Pemalang dan Tegal. Bagi para pecinta alam, Gunung Slamet terkenal dengan jalur pendakian yang sulit.

ngapak banyumasan tegal
Gunung Slamet Banyumas

Aktivitas terakhir yang tercatat dari Gunung Slamet yaitu mengeluarkan lava pijar dari Mei hingga Juni 2009. Pada 2014, gunung ini juga pernah mengalami peningkatan status menjadi Waspada dengan jumlah gempa letusan sebanyak lebih dari 170 kali dan 51 kali embusan asap putih tebal yang keluar dari kawah gunung.

Baca juga: D’Las, Wisata Asri Purbalingga di Lereng Gunung Slamet

Gunung Merbabu

Gunung berapi yang masih aktif lainnya di Jawa Tengah adalah Merbabu. Gunung api bertipe strato ini membentang di tiga di wilayah, yaitu Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Semarang. Gunung dengan ketinggian mencapai 3.145 mdpl ini pernah meletus pada 1560 dan 1797.

Tenda didirikan di Pos III Pendakian Gunung Merbabu. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)
Ilustrasi Tenda didirikan di Pos III Pendakian Gunung Merbabu. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Gunung Sindoro

Gunung yang berada di kawasan Temanggung ini termasuk gunung vulkano aktif di Jawa Tengah. Gunung setinggi 3.150 mdpl ini mempunyai kawah dengan jurang di bagian barat laut hingga selatan gunung bernama Kembang. Sejarah letusan Gunung Sindoro tidak banyak diketahui, namun letusan terbaru tercatat pada abad ke 19 yaitu pada tahun 1806, 1818, 1882, 1883, 1887, 1902, 1903, 1906, 1908, 1910, 1970 dan terakhir 2011.

Meskipun termasuk gunung api aktif di Jawa Tengah, Gunung Sindoro tetap menjadi pilihan pendakian pencinta alam. Adapun waktu yang tepat untuk mendaki Gunung Sindoro yaitu pada Juni sampai Agustus karena cuaca cerah dan memasuki musim kemarau.

Gunung Sumbing dan Sindoro. (Instagram)

Baca juga: Mitos Gunung Slamet Meletus Bikin Pulau Jawa Terbelah, Benarkah?

Gunung Sumbing

Gunung dengan ketinggian mencapai 3.371 mdpl ini merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah. Secara administratif Gunung Sumbing masuk ke dalam wilayah Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Jika dilihat dari arah Temanggung, Gunung Sumbing akan terlihat kembar dengan Gunung Sindoro. Hal ini dikarenakan letaknya yang kedua gunung saling berhadapan serta tinggi yang tidak jauh berbeda. Salah satu gunung api aktif di Jawa tengah ini kali terakhir meletus pada 1730.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya