SOLOPOS.COM - Para pendaki yang menuju ke Puncak Gunung Lawu beristirahat di depan warung Mbok Yem di Argo Dalem beberapa waktu lalu. (Istimewa/Yeyen Choiri)

Solopos.com, KARANGANYAR – Nama Mbok Yem si pemilik warung di puncak Gunung Lawu tentu sudah tidak asing bagi kalangan pendaki. Warung milik wanita asal Magetan, Jawa Timur, itu menjadi primadona para pendaki di kaki Gunung Lawu.

Berikut deretan fakta menarik dari warung tertinggi di Indonesia itu:

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tertinggi di Indonesia

Kehadiran warung Mbok Yem di ketinggian 3.150 Mdpl atau hanya kurang 115 Mdpl saja dari Puncak Gunung Lawu, menjadi solusi untuk urusan perbekalan para pendaki. Banyak pendaki salut dengan kegigihan Mbok Yem, pasalnya Gunung Lawu memiliki cuaca yang ekstrem mencapai -5 derajat celcius.

Baca juga: Asyik, Wisata Keliling Sukoharjo Naik Bus Tingkat Segera Terwujud

Ekspedisi Mudik 2024

Layani Ratusan Pembeli

Dalam sehari saat situasi normal, Mbok Yem bisa melayani sekitar 200 pendaki. Makanan yang dijual di warung Mbok Yem cukup terjangkau.

Mbok Yem tidak sendiri mengelola warung tersebut. Dia dibantu kerabatnya mengelola warung tersebut, salah satunya Parmi, 66. Parmi bisa sampai tiga kali naik turun Gunung Lawu dalam sepekan untuk menyediakan logistik khusus warung Mbok Yem. Dia bisa membawa sekitar 45 kilogram barang dagangan dalam sekali angkut. Dia mengemas barang berupa beras, minyak goreng, dan sejumlah sembako lain dalam karung untuk diangkut ke warung Mbok Yem.

Parmi membutuhkan waktu sekitar enam jam dari pos pendakian Cemoro Sewu untuk mencapai warung Mbok Yem di dekat Puncak Hargo Dumilah. Dia telah melakoni pekerjaan sebagai pengangkut logistik sejak warung Mbok Yem berdiri pada 1995 silam. Selama menjalani pekerjaan tersebut, dia tidak pernah mengalami kendala yang berarti.

Baca juga: Rekomendasi 4 Kuliner Sehat Murah Meriah di Solo

Berusia 31 Tahun

Menguti berbagai sumber, warung Mbok Yem di puncak Lawu telah berdiri sejak tahun 1980 silam. Formatnya pun cukup sederhana, berdinding kayu tanpa hiasan cat atau dinding formal.

Matahari jadi Sumber Listrik

Warung tertinggi di Pulau Jawa itu menangkap panas matahari menjadi listrik. Jadi, warung sederhana di kawasan Argo Dalem itu punya televisi, kulkas, penanak nasi, dan lampu yang menerangi saat gelap menyergap.

Baca juga: Cek Tarif Parkir di Solo, Ada Jukir Nakal Langsung Laporkan

Mbok Yem Turun Gunung Setahun Sekali

Mbok Yem hanya turun gunung dari warung di puncak Lawu menuju ke rumahnya di Magetan, Jawa Timur, ketika Idulfitri atau saat ada keluarga menggelar acara hajatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya