Solopos.com, SOLO — Sebelum berdiri jembatan megah yang melintang di Sungai Bengawan Solo, masyarakat masa kuno menggunakan jembatan perahu atau tambangan untuk menghubungkan dua daerah yang terpisah sungai.
Berdasarkan Prasasti Canggu 1358 Masehi, di sepanjang hampir 600 kilometer Sungai Bengawan Solo, tercatat 44 daerah tepi sungai dengan jembatan perahu penyeberangan. Sebagian sudah tak diketahui jejaknya, namun sedikit yang masih eksis sampai saat ini.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.