SOLOPOS.COM - Rektor Universitas Udayana, Bali Prof. I Nyoman Gde Antara (kiri) didampingi Wakil Rektor III di Unud (kanan), Bali, Senin (22/11/2021). (Suara.com)

Solopos.com, BALI — Sebanyak 42 kasus dugaan kekerasan seksual diduga terjadi di Universitas Udayana (Unud) Bali.

Data tersebut diperoleh saat Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali bersama mahasiswa Unud membuka pos komando (posko) pengaduan bersama pada akhir 2020. Hasilnya, LBH Bali melaporkan 42 kasus dugaan kekerasan seksual di Unud.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Dilansir Suara.com, Selasa (23/11/2021), Direktur LBH/YLBHI Bali, Ni Kadek Vany Primaliraning, menjelaskan pelaku kekerasan seksual di Unud diduga dilakukan dosen, mahasiswa, masyarakat umum, wiraswasta, bahkan buruh bangunan, dan pedagang di sekitar kampus.

Baca Juga : Astaga! Guru Besar UI Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Bertahun-tahun

Menanggapi hal itu, Rektor Universitas Udayana Bali, I Nyoman Gde Antara, mengatakan mempersilakan korban kekerasan seksual untuk berani melaporkan kasus tersebut. Pihak kampus, kata dia, akan mendalami laporan tersebut.

“Kami melarang untuk melakukan kegiatan akademik di luar kampus atau di luar kantor. Itu sudah pasti. Dan saat terbentuknya satgas nanti mereka akan bertugas mulai dari pencegahan hingga pendampingan terhadap korban,” kata Antara.

Antara mengungkapkan aktivitas akademik hanya boleh dilakukan pada waktu pembelajaran atau sesuai jadwal. Ia juga mendorong korban melapor agar kasus bisa diproses lebih lanjut.

Baca Juga : Usil Banget, Kalimat Karangan Bunga HUT Karanganyar Diotak-Atik Orang

“Kalau tidak dibantu dari keberanian korban untuk melapor maka di sini [kampus] akan memelihara predator-predator. Dan tidak akan tersentuh selamanya. Maka dari itu, siapapun korbannya melalui saluran yang dibuat satgas bisa dideteksi. Manakala ada kejadian-kejadian akan segera mungkin ditindaklanjuti untuk mencegah hal-hal yang lebih parah lagi,” jelasnya.

Ia memastikan tidak akan melindungi hal-hal berkaitan dengan pelanggaran. Antara berharap kampus Universitas Udayana menjadi lembaga pendidikan tinggi yang steril dan aman bagi mahasiswa yang menuntut ilmu.

Antara berpendapat bahwa perlindungan terhadap mahasiswa penting. Selain bisa menyerap keilmuan, lanjut dia, mahasiswa juga bisa menyelesaikan tugas tepat waktu.

Baca Juga : Erick Gratiskan Semua Toilet SPBU Pertamina, Respons Netizen Terpecah

Ia berjanji akan melakukan yang terbaik sehingga Universitas Udayana steril dari kasus kekerasan seksual. “Mungkin fenomena ini sudah seperti gunung es dan hampir seluruh Indonesia terjadi hal hal sedemikian rupa. Yang penting bagaimana sekarang ke depan ini mencegah supaya tidak ada satu pun korban seperti itu,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya