SOLOPOS.COM - 40 pekerja bangunan asal Jateng yang terlantar di Atambua, NTT (Instagram/@grobogantoday)

Solopos.com, GROBOGAN — Sejumlah pekerja bangunan asal Jawa Tengah yang didatangkan ke Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengerjakan sebuah proyek saat ini sedang dalam kondisi telantar karena ketidakjelasan proyek bangunan Universitas Pertahanan Kabupaten Belu, NTT.

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui laman Instagram @grobogantoday, Rabu (4/8/2021), terdapat sebuah unggahan video yang menunjukkan sekumpulan pekerja bangunan asal Jawa Tengah yang saat ini dalam penampungan di rumah salah satu warga setempat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang ada, pekerja bangunan itu berjumlah 40 orang yang sebagian besar berasal dari Kabupaten Grobogan. Terhitung ada 36 orang asal Kabupaten Grobogan dan empat  sisanya dari Kabupaten sekitar, seperti Kabupaten Demak, Kabupaten Blora dan Kabupaten Jepara.

Baca Juga : Beda Aplikasi Jadi Pemicu Data Vaksin Daerah dan Pusat Berbeda

Dalam video tersebut, 40 pekerja bangunan ini ditampung sementara di rumah warga bernama Rasmo Weaituan, seorang warga lokal Atambua. Para pekerja bangunan ini tiba di Atambua sejak 18 Juni 2021. Berdasarkan perjanjian proyek, ada dua gedung yang harus mereka selesaikan.

Namun setelah enam pekan mereka bekerja, pihak proyek menuntut mereka untuk mengerjakan bangunan ketiga dengan ketentuan baru, yaitu 9 jam kerja, bukan lagi 8 jam kerja dalam sehari dan parahnya, tidak ada kesepakatan harga sama sekali.

Kepala tukang, Muin, yang membawahi pekerja bangunan tersebut mengatakan bahwa pihak proyek belum memberikan kepastian terkait upah yang harusnya dibayarkan. Dalam kesepakatan, pekerja bangunan ini hanya mengerjakan dua Gedung saja namun ternyata kesepakatan berubah dan harus mengerjakan tiga Gedung.

Baca Juga : Kebakaran Dua Rumah Di Grobogan Diduga Karena Korsleting

Muin juga menambahkan bahwa upah selama seminggu terakhir juga belum dibayarkan tetapi sudah dituntut untuk terus bekerja. Dirinya dan teman-teman pekerja bangunan menolak untuk melanjutkan pekerjaan tanpa ada kepastian terkaiit proyek bangunan tersebut. Namun mereka terancam akan dipenjarakan jika tidak melanjutkan pekerjaan.

Sementara itu, salah satu pekerja bangunan bernama Novel menambahkan bahwa setelah mereka menolak untuk melanjutkan pekerjaan, mereka langsung diusir dan ditelantarkan di lokasi yang berjarak belasan kilometer dari tempat kerja selama satu malam. Namun untungnya, saat ini mereka sudah berada di tempat penampungan sementara di rumah salah satu warga Atambua tersebut

Mendengar kronologi tersebut, Ketua I Paguyuban Sidomukti Atambua H. Yanto dan didampingi oleh Koordinator Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi Robert Panjaitan langsung memberikan bantuan berupa sembako dan air mineral untuk dikonsumsi sementara.

Baca Juga: Becek Kerbau, Kuliner Lezat dan Super Empuk Khas Grobogan

H.Yanto menyampaikan kepada para pekerja bangunan tersebut bahwa mereka akan dipantau dan dibantu selama tinggal di Atambua. Kebutuhan makanan dan minuman akan terus menjadi prioritas utama dan Yanto juga berjanji akan mencari solusinya.

Dalam video tersebut, 40 pekerja bangunan asal Jawa Tengah itu terlihat sedang menyantap makanan yang disediakan dan mereka menyantap makanan seperti kelaparan berhari-hari. Saat berita ini ditulis, belum ada penjelasan dari pihak pemilik proyek terkait terlantarnya 40 pekerja bangunan tersebut.

Video ini diunggah pada hari Sabtu (31/7/2021) lalu dan telah menuai lebih dari 6300 penonton serta beragam komentar dari netizen. Seperti komentar dari akun @imamnews077 yang menulis “mesake, keplantrak” (kasian, terlantar begitu).

Kemudian ada dari @rudy_mpunxs yang berharap balasan setimpal bagi penyelenggara proyek atas tindakan mereka yang tidak manusiawi. “Mugo” seng telantarke kuli bangunan, ,ntok hukuman setimpal” (semoga yang menelantarkan pekerja bangunan dapat hukuman yang setimpal) tulis @rudy_mpunxs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya