SOLOPOS.COM - Puluhan syal Arema FC dan bunga dari warga diletakkan di sekitar Patung Singa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). UEFA resmi mengumumkan kompetisi sepak bola di Eropa pada pekan ini akan diawali dengan mengheningkan cipta untuk para korban tragedi Kanjuruhan. (Antara/Zabur Karuru)

Solopos.com, MALANGArema FC berencana menggelar doa bersama dan tahlil untuk memperingati 40 hari tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tragedi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 tersebut menyebabkan 135 orang meninggal dunia.

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto mengatakan rangkaian doa bersama dan tahlil akan dilaksanakan pada 10 November 2022 mulai pukul 09.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Doa dan tahlil untuk mendoakan para korban yang meninggal dunia dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan, akan dilakukan setelah Asar,” kata Tatang di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (9/11/2022) seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Untuk Apa KLB PSSI

Ekspedisi Mudik 2024

Tatang menjelaskan pada pagi hari rangkaian kegiatan akan dimulai dengan khataman Al-Qur’an dan kemudian dilanjutkan dengan doa bersama serta tahlil dengan para ustaz dari Yayasan Sunan Kalijogo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Menurutnya, kegiatan tersebut akan diikuti oleh seluruh pemain, pelatih, ofisial, karyawan dan jajaran manajemen Arema FC. Selain itu, doa bersama dan tahlil tersebut rencananya diikuti oleh pendukung Singo Edan yang biasa disebut Aremania.

“Selain doa untuk para korban meninggal dunia, kami juga berdoa untuk kesembuhan bagi yang mengalami luka-luka,” katanya.

Baca Juga: Komnas HAM Sebut Tragedi Kanjuruhan Pelanggaran HAM, Ini Alasannya

Pada kesempatan itu ia berharap tuntutan Aremania untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut bisa segera terpenuhi. Rangkaian kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Kantor Arema FC, Jl. Mayjend Pandjaitan Kota Malang.

“Kami mendoakan agar apa yang menjadi tuntutan dan keinginan Aremania agar persoalan ini segera dituntaskan,” ujarnya.

Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan seusai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan Arema FC itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Baca Juga: Percepat KLB, Anggota Exco PSSI Akui Dapat Tekanan

Kerusuhan tersebut semakin membesar di mana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut menggunakan gas air mata.

Akibat kejadian itu, sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya