SOLOPOS.COM - BRM Kusumo Putro. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Pegiat Forum Budaya Mataram (FBM) Solo menyerukan semua pihak untuk berupaya “memulangkan” warisan berupa empat tombak Pataka Kerajaan Majapahit dari The Metropolitan Museum of Art, New York, Amerika Serikat (AS), ke Tanah Air.

Empat tompak Pataka Majapahit tersebut yaitu Pataka Sang Dwija Naga Nareswara, Pataka Sang Hyang Baruna, Pataka Sang Padmanaba Wiranagari dan Sang Hyang Naga Amawabhumi. Empat Pataka itu bukti kejayaan Majapahit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pataka-pataka itu kini berada di Amerika. Ini ironis. Amerika tak mempunyai hubungan apa pun dengan Majapahit. Tak ada keterikatan sejarah Amerika dengan Pataka Majapahit yang merupakan warisan budaya Indonesia,” ujar Ketua Forum Budaya Mataram, BRM Kusumo Putro, kepada Solopos.com, Selasa (20/10/2020).

Dukung Gibran dan Teguh Menangi Pilkada 2020, Ini Harapan Komunitas Tukang Becak Solo

Pegiat budaya Solo itu menilai negara yang paling berhak memiliki dan merawat pataka-pataka warisan Majapahit itu adalah Indonesia.

“Tentu ini panggilan dan menjadi kewajiban kita semua untuk bergerak, bergandengan tangan dalam upaya mengembalikan pataka-pataka itu. Sebab pataka tersebut merupakan warisan budaya bangsa kita,” sambungnya.

Sebagai bentuk upaya memulangkan empat pataka Kerajaan Majapahit dari Amerika ke Tanah Air, Forum Budaya Mataram sedang menyiapkan petisi. Arahnya menyuarakan dan mendorong agar benda-benda warisan budaya tersebut kembali ke Indonesia.

Update Covid-19 Solo: 8 Kasus Baru, Total 973 Orang, Sembuh 684, Meninggal 37

Benda-benda warisan Kerajaan Majapahit itu, menurut pegiat budaya Solo tersebut, penting bagi generasi bangsa.

“Selama ini banyak juga pusaka atau benda bersejarah peninggalan para leluhur kita yang keberadaannya tak lagi di Indonesia. Ya termasuk pataka-pataka Majapahit. Pataka adalah panji militer dalam peperangan. Jadi nilai historis benda-benda itu sangat tinggi,” urainya.

Naga Kembar Tirta Amerta

Kusumo menjabarkan Pataka Sang Dwija Naga Nareswara berbentuk pataka nagari sebagai perwujudan naga kembar tirta amerta. Pataka ini dari masa Kerajaan Singasari abad XII hingga XIII Masehi.

Warga Tertabrak Motor Seusai Nekat Buka Water Barrier Kota Barat, Ini Kata Dishub Solo

Pataka ini lantas diwariskan ke Kerajaan Majapahit setelah diselamatkan Sang Rama Wijaya saat Kerajaan Singasari runtuh. Sedangkan Pataka Sang Hyang Baruna yang berupa tombak dari abad XII hingga XIII Masehi.

Pemerhati budaya asal Solo tersebut mengatakan biasanya pataka warisan Mahapahit yang satu ini terpasang pada bagian atas kapal pemimpin atau yang mewakili rombongan ekspedisi kerajaan.

Sementara Pataka Sang Padmanaba Wiranagari berbentuk tombak ini merupakan pataka Sang Padmanaba Wiranagari.

8 Bulan Pandemi, 88 Anak Solo Terpapar Covid-19

Pada tombak pataka ini lah kali pertama dipasang lambang Kerajaan Wilwatikta Majapahit. Pataka ini sebelumnya dibawa Jayakatwang Kediri, tapi berhasil direbut kembali oleh Senopati Singasari saat ekspedisi Pamalayu.

Terakhir Pataka Sang Hyang Naga Amawabhumi berbentuk tombak naga yang berarti naga penjaga keadilan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya