SOLOPOS.COM - Arus lalu lintas di Jl S Parman, Selasa (29/3/2022). Kepadatan arus lalu lintas tersebut dampak dari meningkatnya volume kendaraan yang melintas di Kota Solo. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Empat proyek besar infrastruktur jalan dan jembatan akan berlangsung dalam waktu hampir bersamaan di Kota Solo mulai Juni 2022 ini. Keempat proyek itu dipastikan akan memicu kemacetan lalu lintas parah di Kota Bengawan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, menyebut empat proyek itu yakni rel layang Simpang Joglo di Banjarsari, Jembatan Mojo di Semanggi, Jembatan Jurug B di Jebres, dan Viaduk Gilingan di Banjarsari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Jadi tidak hanya tiga [proyek], tapi empat sebetulnya. Jadi Joglo, [Jembatan] Jurug, Viaduk Gilingan, Jembatan Mojo. Hampir bareng semua, mulai Juni sudah mulai semua. Jadi dampaknya untuk lalu lintas akan sangat berat karena Viaduk Gilingan juga akan dibangun,” ungkap Hari saat diwawancarai Solopos.com, Senin (6/6/2022).

Hari menjelaskan bakal ada sejumlah jalur atau persimpangan jalan yang potensi kemacetannya tinggi dengan berjalannya empat proyek besar yang jalan bersamaan itu di Solo. Di antaranya Simpang Lima Balapan, Simpang Lima Banjarsari, Jl Brigjen Katamso Mojosongo, dan ruas jalan lainnya.

“Akan seperti apa nanti, tentu ada titik-titik yang potensi kemacetannya tinggi seperti Simpang Lima Balapan, Simpang Lima Banjarsari, di Mojosongo Jl Brigjen Katamso. Itu lokasi-lokasi yang harus diwaspadai karena pengalihan arusnya hampir semua melalui jalur itu,” urainya.

Baca Juga: Rawan Picu Kemacetan, DPRD Solo Minta Proyek Jembatan Jurug Diundur

Sedangkan untuk wilayah Solo timur, menurut Hari, tak banyak yang akan terpengaruh. “Solo timur saya kira enggak ada. Cuman memang perjalanan yang dari timur harus waspada untuk tujuan ke Mojosongo dan Purwodadi,” katanya.

Dishub Solo sudah menyusun skema rekayasa lalu lintas untuk mengurangi tingkat kemacetan saat keempat proyek besar itu dikerjakan. Hari tidak hafal persis skema rekayasa lalu lintas itu, tapi di antaranya pengguna jalan yang akan lewat Joglo dialihkan ke jalan tol.

Dijadwalkan Ulang

Sementara yang dari arah Mojosongo tidak bisa langsung ke barat, melainkan diarahkan ke Jl Brigjen Katamso. Leaflet sosialisasi rekayasa lalu lintas sudah disebarkan.

Baca Juga: 3 Proyek Infrastruktur Bakal Bikin Solo Tambah Macet, Segini Nilainya

“Jadi saya tidak hafal sih, cuma ada pengalihan kendaraan yang seharusnya lewat Joglo akan sebagian dilewatkan tol. Kemudian yang dampak Joglo itu, dari Purwodadi, dari Mojosongo misalkan, itu tidak bisa langsung ke barat, dialihkan ke Jl. Brigjen Katamso,” urainya.

Hari masih berharap salah satu proyek besar di Solo itu yakni rencana pembongkaran dan penggantian Jembatan Jurug B oleh Kementerian PUPR dijadwalkan ulang. Hal itu untuk meminimalkan dampak kemacetan atau kepadatan arus lalu lintas di Solo. “Yang Jurug kami masih minta untuk di-reschedule,” ujarnya.

Hari mendengar dalam waktu dekat DPRD Solo akan menemui pejabat Kementerian PUPR untuk meminta agar penggantian Jembatan Jurug dijadwalkan ulang. “Saya dengar DPRD mau ke Kementerian untuk memohon bisa di-reschedule, sama DPUPR Solo,” sambung Hari.

Baca Juga: Pembongkaran Jembatan Jurug Bikin Macet, Pemkot Solo Pusing Cari Solusi

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno, mengungkapkan rombongan legislator bersama Dinas PUPR Solo akan berangkat ke Jakarta guna konsultasi dengan Kementerian PUPR. Jadwalnya sudah ditentukan yakni 18 Juni 2022.

Dalam konsultasi itu, Sukasno mengatakan rombongan legislator sekaligus akan meminta agar proyek Jembatan Jurug Solo bisa diundur jadwal tahapannya. Hal itu supaya kemacetan lalu lintas Solo tidak terlalu parah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya