SOLOPOS.COM - Para prajurit Yonif Raider 408/Suhbrastha memanggul Danrem dan Danyon sembari bersuka-cita dan bernyanyi bersama di lapangan Yonif raider 408/Suhbrastha Sragen, Kamis (29/9/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 450 personel Yonif Raider 408/Suhbrastha yang ditugaskan sebagai Satuan Tugas (Satgas) Operasi Pengamanan Perbatasan Penyangga (Mobile) ke wilayah Papua pulang kembali ke markas komando (mako) di Sragen, Kamis (29/9/2022). Empat di antaranya gugur dalam tugas tersebut.

Tiga dari keeempat prajurit itu meninggal karena terkena tembak kelompok separatis bersenjata. Satu prajurit lainnya karena sakit. Para prajurit Yonif Raider 408/Suhbrastha itu ditugaskan selama setahun di wilayah Kabupaten Puncak, Papua.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka dilepas Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto, pada pertengahan Agustus 2021. Mereka berangkat dalam dua gelombang, yakni gelombang pertama pada 23 Agustus 2021 dan gelombang kedua pada 30 Agustus 2021 dari Bandara Adi Soemarmo Solo. Kini, mereka pulang dan disambut seperti pulangnya sosok pejuang dan pembela Tanah Air yang selesai berperang.

Mereka disambut dengan grup Drum Band Canka Suhbrastha yang berpawai dari Jl. Dr. Sutomo hingga Mako Yonif Raider 408/Suhbrastha. Komandan Korem 074/Warastratama, Kolonel (Inf) Achiruddin, ikut serta dalam penyambutan prajuritnya. Wakil Bupati Sragen, Suroto, bersama pimpinan daerah lainnya pun ikut menyambut kedatangan mereka. Termasuk istri-istri dan anak-anak pun tak sabar menyambut kehadiran mereka.

Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Prajurit, TNI AD Latihan Tempur Kota di Tegal

Selama bertugas di Papua, ratusan prajurit itu dipimpin Danyon Raider 408/Suhbrastha, Letkol (Inf) Ade Afri Verdaniex. “Kami merasa bangga, inilah tempat kami menguji kemampuan, menguji diri, dan seluruh jiwa raga kami untuk berbakti kepada bangsa dan negara,” ujar Ade Afri saat ditemui wartawan di Markas Yonif Raider 408/Suhbrastha, Kamis siang.

Ade menyampaikan banyak yang sudah diperbuat para prajurit untuk Papua. Dia berharap Papua ke depan lebih baik, masyarakatnya lebih sejahtera. Berbagai ide, pemikiran, dan contoh sudah diberikan prajurit TNI kepada masyarakat Papua. Dia ingin masyarakat Papua bisa hidup lebih baik, layak, dan mendapatkan pendidikan yang baik.

Ade berkisah selama di Papua, masyarakat yang semula sungkan dengan TNI akhirnya mau berinteraksi dengan baik. “Ya, setahun kami bertugas di Papua. Personel yang ditugaskan 450 orang tetapi sampai saat ini ada empat personel Yonif yang meninggal dunia. Satu orang karena sakit dan tiga lainnya karena luka tembak. Ya, kami sempat baku tembak dengan kelompok sparatis bersenjata di sana,” jelas Ade.

Baca Juga: Penerimaan Calon Taruna, Panglima TNI Revisi Aturan Tinggi Badan & Usia

Dia menerangkan baku tembak dengan kelompok sparatis itu terjadi di wilayah Pos Gome. Saat kontak senjata, terang dia, ada kelompok yang beranggotakan 30-40 orang bersenjata.

“Senjata mereka itu tidak bisa diprediksi. Sampai sekarang senjata-senjata itu belum diamankan petugas. Kami mencoba dengan cara represif untuk menyadarkan mereka supaya kembali ke NKRI [Negara Kesatuan Republik Indonesia]. Tuntutan mereka itu ingin memisahkan diri dari NKRI,” katanya.

Tugas di Papua merupakan tugas kedua Ade Afri setelah ditugaskan ke Libanon. Dia menerangkan awalnya 450 personel itu dibagi dalam 11 pos yang semua berada di wilayah Kabupaten Puncak.

Harus Disambut Bak Pahlawan

Danrem 074/Warastratama, Kolonel (Inf) Achiruddin, menyatakan setiap prajurit yang pulang dari tugas perbatasan harus disambut karena penyambutan itu menjadi kebanggaan satuan masing-masing. Dengan penyambutan itu, kata dia, mereka merasa dihargai karena mereka itu berjuang demi bangsa dan negara.

Baca Juga: Komandan Grup Paspampres Gantikan Achiruddin Jadi Danrem 074/Warastratama Solo

“Mereka itu mempertaruhkan nyawanya. Kami di homebase berkewajiban menyambut mereka bagaikan pahlawan. Mereka pulang dari hati yang riang gembira, bisa bertemua keluarga, dan mengambil cuti,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Achiruddin berpamitan karena pada Jumat (30/9/2022) akan melaksanakan serah terima jabatan Danrem 074/Warastratama. Achiruddin mendapatkan tugas baru sebagai Danrem 052/Wijayakrama di bawah Kodam Jaya. “Silaturahmi tetap terjalin, suatu saat bertemu lagi. Saya terkesan di Soloraya, suasananya guyub,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya