SOLOPOS.COM - Ilustrasi pandemi Corona. (Detik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Empat kecamatan Kabupaten Sukoharjo masuk kategori risiko sedang atau zona oranye persebaran Covid-19 saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM berbasis mikro.

Keempat kecamatan itu yakni Grogol, Weru, Tawangsari, dan Sukoharjo. Data tersebut bersumber dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah dalam situs corona.jatengprov.go.id.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sementara delapan kecamatan lainnya masuk kategori risiko rendah atau zona kuning yakni Bulu, Kartasura, Polokarto, Nguter, Bendosari, Mojolaban, Baki, dan Gatak.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan masih terjadi penularan virus pada empat daerah berstatus zona oranye selama PPKM mikro. Posko Covid-19 setiap desa/kelurahan bergerak aktif melakukan upaya 3T yakni tracing, testing, dan treatment.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pasien Positif Dirawat Di RS Boyolali Tinggal 55 Orang, Covid-19 Terkendali?

“Posko Covid-19 tingkat desa/kelurahan selalu berkoordinasi dengan satgas tingkat kecamatan. Mereka selalu melaporkan jika muncul kasus Covid-19 atau penanganan pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumah,” katanya, Senin (1/3/2021).

Sementara angka kematian pasien positif yang kerap menjadi sorotan lantaran cukup tinggi kini menurun secara perlahan-lahan. Pada pekan keempat Februari, jumlah pasien positif yang meninggal dunia sebanyak 18 orang.

Jumlah pasien positif yang meninggal dunia pada pekan keempat Februari hanya sembilan orang. Kondisi ini berimplikasi pada menurunnya tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi pasien Covid-19 rumah sakit rujukan selama beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: 21 Tahun di DPRD, Setyo Sukarno Rasakan Sensasi Berbeda Pada Hari Pertama Jadi Wabup Wonogiri

142 Bed Isolasi Kosong

“Jumlah total bed ruang isolasi Covid-19 ada 378 bed. Pada pekan lalu, hanya terpakai 136 bed atau sekitar 35,9 persen. Saat ini masih tersisa 142 bed atau sekitar 64,1 persen,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini tak menampik penurunan kasus harian Covid-19 dan mortality rate pasien positif merupakan imbas penerapan PPKM selama hampir dua bulan. Meski turun, rumah sakit rujukan Covid-19 diminta tetap meningkatkan tata kelola penanganan pasien positif guna menekan mortality rate pasien positif.

Yunia kembali mengingatkan agar masyarakat menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 kendati telah disuntik vaksin. “Meski telah menerima vaksin Covid-19 harus disiplin memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta jaga jarak,” paparnya.

Baca Juga: Motor Sekdes Serenan Klaten Ditemukan Di Jembatan Sungai Grogol Sukoharjo, Pengendaranya Menghilang

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Sukoharjo, Havid Danang Purnomo, mengatakan satgas tingkat kecamatan selalu berkoordinasi dengan satgas tingkat kelurahan/desa. Anggota satgas tingkat kelurahan tak hanya perangkat kelurahan dan bidan desa melainkan melibatkan elemen masyarakat.

Misalnya, anggota karang taruna, dasawisma hingga pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK). Hal ini bagian dari penguatan kapasitas masyarakat untuk menahan laju penambahan kasus Covid-19 dan mortality rate pasien positif yang meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya