SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (Shutterstock)

Solopos.com, GROBOGAN — Peristiwa tragis menimpa seorang kakek di Grobogan bernama Djoko Wahyu Sadewo, 59. Warga Dusun Depok Utara RT 009/RW 001 Desa Depok, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, itu ditemukan meninggal dunia terjepit lemari di rumahnya, Sabtu (6/8/2022).

Kapolsek Toroh, AKP Darmono, mengatakan penemuan jasad kakek yang terjepit lemari di Grobogan itu berawal dari kecurigaan seorang pelajar SMK yang sedang praktik kerja lapangan (PKL) di bengkel sebelah rumah korban, Sabtu siang sekitar pukul 12.00 WIB. Kala itu, pelajar SMK itu disuruh membeli aki di rumah korban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia pun kemudian memanggil koban, namun tak ada jawaban. Pelajar SMK itu justru mencium bau busuk dari rumah korban yang selama ini tinggal sebatang kara.

Pelajar itu pun kemudian melaporkannya kepada pemilik bengkel tentang kecurigaannya tersebut. Kemudian, mereka mencari asal bau busuk itu. Setelah diperiksa, akhirnya diketahui jika bau busuk itu berasal dari mayat korban yang sudah meninggal sejak empat hari lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Penemuan jenazah sang kakek itu pun langsung dilaporkan ke Polsek Toroh. Aparat polisi dan petugas kesehatan dari Puskesmas Toroh pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Penggilingan Padi di Grobogan Terbakar, Polisi: Karena Pemanas Gabah

”Dari hasil olah TKP, didapati korban memiliki riwayat diabetes, jantung, dan sering membuka baju selama hidup. Kondisi muka korban membengkak dan kulit mulai mengelupas,” ujar Kapolsek Toroh, dikutip dari Murianews.com, Sabtu.

Darmono mengatakan saat ditemukan jasad korban terjepit di antara lemari. Dalam pemeriksaan juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiyaan.

”Selanjutnya, jenasah dibawa ke RSUD Purwodadi yang selanjutnya diserahkan kepada keluarga korban,” imbuhnya.

Baca juga: Penemuan Mayat di Sawah Mojolaban, Korban Pamit Cari Rumput

Pihak keluarga, kata Kapolsek, menolak dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian korban. Hal itu pun turut dipertegas dengan surat pernyataan penolakan autopsi dari keluarga korban.

Menurut keterangan para saksi dan keluarga korban, kakek yang tinggal seorang diri di Desa Depok Grobogan itu memang memiliki riwayat penyakit gula dan jantung. Korban selama ini juga tinggal seorang diri di rumahnya.

“Korban sudah tidak terlihat keluar rumah kurang lebih empat hari,” jelas Kapolsek Toroh.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya