SOLOPOS.COM - Bupati Yuni Sukowati (dua dari kiri) memilih jajanan saat berbelanja di salah satu pelaku UMKM di Kampung Wisata Lampion Sarigunan, Sragen Wetan, Sragen, Sabtu (14/3/2021) malam.(Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN—Pembelajaran tatap muka (PTM) direncanakan dimulai pada awal April 2021. Kebijakan tersebut diambil Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati setelah melakukan vaksinasi terhadap para guru.

Kebijakan PTM itu juga menjawab banyaknya keinginan warga Sragen yang menginginkan adanya PTM dalam waktu dekat bagi anak-anak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami akan siapkan PTM mulai awal April besok. Sebelum membuka PTM, para guru harus divaksinasi dulu mulai Senin (15/3/2021) ini. Jumlah guru itu ada 9.000-an orang, tentu tidak semua divaksin. Prioritas sasarannya guru yang berumur di atas 50 tahun. Kami juga harus menunggu vaksinnya datang dulu,” ujar Yuni, sapaan Bupati, saat ditemui wartawan, Sabtu (13/3/2021) malam.

Baca Juga: Selain Kampung Wisata Lampion, Ini 5 Wisata Ngehits Di Sragen

Yuni melihat vaksin yang datang dulu, kemudian dibagi untuk guru dan warga lanjut usia. Dia tidak ingin target vaksinasi untuk lansia keteteran mengingatkan targetnya mencapai 89.000 orang. Yuni merasa kebijakan PTM pada awal April itu tidak terlambat karena kebutuhan anak-anak untuk PTM sudah mendesak.

Yuni sudah menerima pemetaan yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen terkait dengan sekolah-sekolah yang masuk zonasi persebaran Covid-19. Dia mengatakan sebenarnya PTM itu sudah siap dan sering kali tidak jadi karena adanya perpanjangan Pemberlakukan Pembatan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Nah, sekarang sinyal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kuat untuk menyerahkan kebijakan PTM ke daerah masing-masing yang sanggup. Tentu dalam kebijakan PTM itu tetap memperhatikan zonasi desa,” ujarnya.

Baca Juga: Vaksinasi Warga Lansia Di Sragen Diandalkan Medsos

Zona Hijau

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto mengatakan ada 120-an desa di Sragen yang sudah masuk zona hijau. Dia mengatakan PPKM secara mikro sudah membatasi penanganan Covid-19 sampai ke basis rukun tetangga (RT).

Dengan PPKM mikro itu, Sekda berpendapat kalau PTM tidak masalah diterapkan. “Besok sudah mulai vaksinasi guru. Tinggal kita lihat sekolah-sekolah yang ada di zona merah. Bagi yang masuk zona merah dan oranye tentu belum boleh PTM,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr. Hargiyanto menyampaikan guru yang menjadi sasaran vaksinasi berumur 50 tahun ke atas. Dia menyebut jumlah guru yang berumur 50 tahun ke atas sebanyak 4.693 orang.

Baca Juga: Perusahaan Di Jogja Ini Layani Custom Kendaraan Listrik, Harga Mulai Rp15 Juta Lho!

“Mereka akan divaksinasi mulai Selasa (16/3/2021). Pelaksanaan vaksinasi menyesuaikan kesiapan puskesmas. Kalau puskesmas siap Senin besok yam aka bisa Senin besok,” ujarnya.

Hargiyanto mengatakan progress vaksinasi yang ada di Sragen untuk tenaga kesehatan (nakes) sudah menyasar sebanyak 5.846 orang pada dosis pertama dan 5.528 orang pada dosis kedua.

Vaksinasi untuk para lansia, lanjut dia, baru menyasar 1.325 orang pada dosis pertama. Sedangkan untuk vaksinasi petugas layanan publik cukup banyak, yakni 6.579 orang pada dosis pertama dan 3.114 orang pada dosis kedua.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya