SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan Asrama Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Minggu (7/3/2021). (Bayu Jatmiko Adi/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 39 santri ponpes di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, yang positif Covid-19 kini menjalani isolasi di Asrama Haji Donohudan. Klaster penularan Covid-19 itu muncul setelah para santri tersebut kembali ke ponpes di Solo seusai mudik Lebaran.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan saat ini tengah dilakukan tracing kepada puluhan santri lain maupun pengajar yang diketahui sempat berkontak dengan mereka yang positif Covid19 tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kemungkinan karena libur Lebaran itu pada pulang, kemudian balik lagi. Kami sudah menyemprot lingkungan pondok dengan desinfektan. Semuanya tanpa gejala atau asimtomatik. Kalau bergejala, tentu akan langsung dibawa ke rumah sakit (RS). Ekornya masih terus kami tracing,” kata dia, kepada Solopos.com, Selasa (8/6/2021).

Baca juga: Parah! Zona Merah Covid-19 di Jateng Bertambah Jadi 8 Kabupaten

Saat ini kegiatan belajar di lingkungan ponpes yang menjadi klaster baru penularan Covid-19 di Solo itu dihentikan sementara untuk mencegah penularan lebih luas.

“Pencegahan penularan ya, tetap protokol kesehatan. Kalau dari bepergian jangan terus berinteraksi. Karantina mandiri dulu. Hasil 39 orang ini dari 65 yang dilacak. Mereka enggak berkontak dengan lingkungan sekitar, sehingga tracing hanya di lingkungan pondok,” jelasnya.

Ahyani menyampaikan munculnya klaster ponpes tersebut tidak berpengaruh terhadap rencana pembelajaran tatap muka (PTM) pada 12 Juli 2021 mendatang.

Baca juga: 8 Curug Eksotis di Desa Wisata Ketenger Banyumas Suguhkan Keindahan Serupa di Swiss

Klaster Ponpes di Solo

Sebagai informasi, sebelumnya klaster pondok pesantren pernah muncul di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo sekitar dua bulan lalu. Satgas lantas melakukan karantina wilayah di lingkungan pondok guna menekan penularan. Selain santri, pengajar pondok juga diketahui ikut tertular.

Kini klaster ponpes di Solo kembali muncul setelah 39 santri yang mengenyam pendidikan di pondok pesantren Laweyan positif terinfeksi Covid-19.

Munculnya klaster ponpes tersebut bakal menjadi bahan evaluasi Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada pekan depan.

Baca juga: 5 Makanan Ekstrem di Wonogiri dan Gunung Kidul, Berani Coba?

Ia menyebut santri di ponpes tak hanya berasal dari Soloraya, tetapi juga daerah pantai utara dan Jawa Timur. Sragen pun masuk daerah zona merah sehingga belum diketahui sumber awal penularan klaster tersebut.

“Ini baru tracing lapis pertama. Kami tetap memperluas tracing. Laporannya agak telat, notifikasinya baru 2-3 hari lalu. Ini adalah klaster ponpes kedua di Solo,” ungkap Ahyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya