SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI--Klaster piknik muncul di Dukuh Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Sebanyak 36 orang dari 48 anggota rombongan piknik diketahui positif Covid-19.

"Kami terima laporan adanya tambahan kasus di Ampel yang berasal dari klaster piknik warga di Gondang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, Selasa (20/4/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ada 48 warga yang berangkat piknik ke Yogyakarta menggunakan bus pada 4 April lalu.

Kemudian pada 6 April ada salah satu dari rombongan tersebut yang melakukan swab mandiri. Namun ternyata hasilnya positif.

Tak Bergejala

Selanjutnya semua rombongan menjalani tes swab dan didapati 35 orang di antaranya positif.

Untuk sementara ini penanganan kasus tersebut dilakukan dengan isolasi mandiri karena semuanya tidak menunjukkan gejala.

"Penanganan karena semuanya tidak bergejala mereka masih isolasi mandiri sambil diobservasi. Kalau ada yang muncul gejala akan dirujuk ke rumah sakit," kata dia.

Belum diketahui pasti sumber penularan kasus tersebut. Namun ada kemungkinan penularan terjadi saat di dalam bus.

Mengingat dalam satu bus ada 48 orang yang memungkinkan sirkulasi udaranya akan bercampur.

Jadi ketika ada satu yang terpapar Covid-19, dengan sirkulasi udara yang tidak terbuka dimungkinkan akan mudah menular.

Dari kejadian itu Ratri terus berpesan kepada masyarakat untuk selalu waspada dan jangan bosan menerapkan protokol kesehatan.

Swab mandiri

Camat Ampel, Dwi Sundarto, menceritakan setelah piknik salah satu warga dari rombongan tersebut melakukan swab pada 6 April.

Hasil pemeriksaan tersebut keluar pada 8 April dengan hasil positif Covid-19.

"Selanjutnya diadakan tracing oleh Puskesmas Ampel. Rombongan piknik seluruhnya ikut swab," kata dia.

Swab dilakukan pada 12-13 April. Pada 18 April hasil pemeriksaan tersebut keluar dan hasilnya 35 orang dinyatakan positif Covid-19.

Sementara itu, proses uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di dua SD di Kabupaten Boyolali untuk sementara dihentikan menyusul adanya keluarga siswa di dua sekolah tersebut yang terpapar Covid-19.

Saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali masih menunggu hasil tes dari kedua siswa terkait.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, mengatakan kedua sekolah tersebut adalah SD Negeri 1 Sukorejo, Kecamatan Musuk dan SD Negeri 1 Sumberagung, Kecamatan Klego.

Keluarga Terpapar

Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, ada salah satu siswa di masing-masing SD tersebut yang keluarganya terpapar Covid-19.

Meski kasus Covid-19 tidak langsung menyasar siswa di sekolah tersebut namun siswa yang bersangkutan tetap menjadi sasaran tracing.

Pihaknya saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan untuk kedua siswa tersebut.

"Kami masih menunggu hasilnya. Sementara [PTM] di sekolah itu kami hentikan dulu," kata dia kepada wartawan, Selasa (20/4/2021).

Penghentian sementara kegiatan uji coba PTM di kedua sekolah itu sudah dilakukan sejak Senin (19/4/2021).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya