SOLOPOS.COM - Petani, warga, pimpinan Kecamatan Sambirejo, perangkat Desa Kadipiro, dan legislator Luluk Nur Hamidah secara simbolis menanam pohon sengon di wilayah Desa Kadipiro, Sambirejo, Sragen, Minggu (17/1/2022). (Istimewa/Ibnu Indratmoko)

Solopos.com, SRAGEN — Para petani dan warga di Desa Kadipiro, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah melakukan gerakan menanam satu pohon untuk sejuta manfaat pada Minggu (16/1/2022).

Mereka menanam 35.000 batang bibit pohon sengon di lingkungan Desa Kadipiro. Gerakan penanaman satu pohon untuk sejuta manfaat itu dihadiri legilsator Komisi IV DPR RI, Luluk Nur Hamidah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Luluk secara simbolis menanam pohon sengon bersama pimpinan Kecamatan Sambirejo, yakni Camat Sambirejo Didik Purwanto, kapolsek, danramil, dan perangkat Desa Kadipiro. Perwakilan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah X Surakarta bersama ketua gabungan kelompok tani (gapoktan) juga terlibat.

Baca Juga : 10 Berita Terpopuler: 10 Hari Menuju Keputusan Ustaz Yusuf Mansur

Kepala Desa Kadipiro, Sambirejo, Sragen, Ibnu Indratmoko, kepada Solopos.com, Senin (17/1/2022), menyampaikan puluhan ribu bibit sengon itu disiapkan lewat program Kebun Bibit Rakyat (KBR).

Dia menerangkan program KBR itu diinisiasi Luluk Nur Hamidah dan direalisasikan lewat gerakan satu pohon sejuta manfaat.

“Selain penanaman bibit sengon, Ibu Luluk juga memberikan program Bank Pesona, Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO), dan penyerahan bakal indukan lele kepada tujuh kelompok peternak lele di Desa Kadipiro, Sragen. Dengan penyaluran empat program tersebut diharapkan bisa berdampak positif dalam pemberdayaan masyarakat Desa Kadipiro,” jelas Ibnu.

Baca Juga : Alamak, Kandang Berisi 2.600 Ekor Ayam di Sragen Ludes Terbakar

Ibnu menerangkan Luluk sempat berdialog dengan beberapa peternak lele, seperti Tri Harsono dan Parjiyanto. Dua peternak lele itu, kata dia, mengaku bisa mendapatkan keuntungan rata-rata Rp2 juta per bulan dari hasil pemijahan ikan lele.

Dia menerangkan sekali pemijahan bisa menghasilkan 50.000-150.000 ekor bibit lele. “Jadi tinggal mengalikan saja keuntungannya. Hasilnya cukup menjanjikan dan bisa mengangkat perekonomian masyarakat Kadipiro,” katanya.

Ibnu menyampaikan usaha budidaya pemijahan ikan lele itu menjadi strategi Pemerintah Desa Kadipiro dalam mengentaskan kemiskinan. Kadipiro masuk zona merah kemiskinan di Kabupaten Sragen.

Baca Juga : Pembayaran Tunai Masih Mendominasi BRT Trans Jateng Solo-Sumberlawang

Dia juga menjelaskan dengan usaha pemijahan ikan lele itu bisa menekan angka pengangguran di Kadipiro. “Kami meristis usaha pemijahan lele itu dengan membentuk dan mendampingi kelompok peternak Taruna Tani. Kami berharap dengan program perikanan, kehutanan, dan pertanian itu kemiskinan di Kadipiro bisa habis,” ungkapnya.

Selain itu, Ibnu menerangkan Program UPPO juga menjadi salah satu solusi yang sering dikeluhkan petani karena susah dan pupuk mahal. Dia mengatakan program UPPO bertujuan agar pertani bisa kembali memanfaatkan pupuk organik dari kontoran sapi dan kompos daun mahoni, johar, dan daun tumbuhan lain.

“Pupuk organik ini sering dipakai para leluhur dalam mengolah dan menggarap sawah. Jadi tidak mustahil kalau nantinya pertani di Desa Kadipiro pun bisa menghasilkan beras organik.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya