SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

JOGJA—Sebanyak 34% remaja putri di Jogja mengidap anemia. Salah satu penyebabnya adalah keinginan memiliki tubuh yang kurus sehingga mengabaikan pola makan yang teratur dan sehat.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Hasil penelitian Dinas Kesehatan Kota Jogja dan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut, jelas Ketua Peneliti Toto Sudargo dari Fakultas Kedokteran UGM, sangat mengejutkan. Padahal, tingginya pengidap anemia di kalangan remaja putri tersebut memicu tingginya angka kematian ibu (AKI) dan balita.

Ekspedisi Mudik 2024

“Penelitian sendiri dilakukan sejak pertengahan hingga akhir 2012 kepada 280 pelajar putri, delapan sekolah di kota Jogja. Hasilnya cukup mengejutkan karena persentasenya cukup tinggi,” kata Toto usai mempresentasikan hasil penelitian di Balaikota, Rabu (16/1/2013).

Menurut dia, tingginya pengidap anemia di kalangan remaja putri harus disikapi serius oleh semua pihak. Sebab, saat remaja putri itu menjadi ibu dan hamil, maka berakibat pada katagori kehamilan berisiko tinggi. “Anemia bisa menyebabkan kematian pada ibu atau bayi yang sedang dikandungnya, dan bayi lahir dengan berat badan rendah,” tuturnya.

Dijelaskan Toto, bayi yang lahir dengan berat badan rendah kemungkinan volume otaknya juga tidak sempurna. Karenanya, kecerdasannya juga menurun sehingga kualitas bangsa pun bisa turun. “Salah satu penyebab anemia pada remaja putri adalah keinginan untuk memiliki tubuh yang kurus sehingga mengabaikan pola makan yang teratur dan sehat, salah satunya tidak sarapan,” jelas Toto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya