SOLOPOS.COM - Seorang anak yang cedera akibat serangan Israel terhadap rumah tinggal keluarga Palestina, Abu Khatab, di kamp pengungsi Al-Shati, Jalur Gaza, mendapatkan perawatan di rumah sakit Shifa, Gaza City, Sabtu (15/5/2021). (Anadolu Agency/Ashraf Amra)

Solopos.com, ANKARA  - Sebanyak 34 anak, yang termuda berusia 5 bulan, tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak Senin. Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi bahwa setidaknya 34 anak tewas dan yang termuda dari mereka adalah bayi berusia 5 bulan.

Pada 10 Mei, Mohammad Saber Ibrahim Suleiman yang berusia 15 tahun dan ayahnya tewas seketika akibat rudal dari drone Israel saat mereka bekerja di lahan pertanian di luar Kota Jabalia. Dokter di sebuah rumah sakit di Jabalia, tempat jenazah Mohammad mendapat perawatan, melaporkan bahwa ada luka pecahan bom di sekujur tubuhnya. Dalam insiden berikutnya, sebuah roket - yang sumbernya belum jelas namun kemungkinan roket dari kelompok perlawanan Palestina yang gagal terbang - menewaskan delapan warga Palestina, termasuk dua anak. Mustafa Mohammad Mahmoud Obaid yang berusia enam belas tahun tewas dalam ledakan itu dan Baraa Wisam Ahmad al-Gharabli yang berusia 5 tahun meninggal karena luka-lukanya kemudian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ledakan ketiga di Beit Hanoun di tepi timur laut Jalur Gaza, yang terjadi pada hari yang sama, menewaskan enam anak Palestina serta dua orang dewasa.

Rahaf Mohammad Attalla Al-Masri yang berusia 10 tahun dan sepupunya Yazan Sultan Mohammad Al-Masri yang berusia 2 tahun, serta Marwan Yousef Attalla al-Masri yang berusia 6 tahun dan kakaknya Ibrahim Yousef Attalla al yang berusia 11 tahun, bersama dengan Hussein Muneer Hussein Hamad yang berusia 11 tahun dan Ibrahim Abdullah Mohammad Hassanain yang berusia 16 tahun termasuk di antara mereka yang terbunuh.

Keluarga al-Masri terbunuh saat sedang memanen gandum di ladang di luar rumah mereka dengan anak-anak mereka bermain di dekatnya.

Serangan ke Permukiman Padat

Keesokan harinya, serangan udara Israel menewaskan sedikitnya tiga anak lagi, setelah pesawat tempur meluncurkan ratusan serangan terhadap daerah-daerah sipil yang padat penduduk di seluruh Jalur Gaza. Lina Iyad Fathi Sharir yang berusia lima belas tahun dan kedua orang tuanya terbunuh ketika pesawat tempur Israel menghancurkan bangunan tempat tinggal berlantai dua di lingkungan Al-Manara di Gaza. Adik Sharir yang berusia 2 tahun, Mina, saat ini berada dalam kondisi kritis dengan luka bakar tingkat tiga di Rumah Sakit Shifa.

Dua anak Palestina lainnya - Zaid Mohammad Odeh Telbani yang berusia 4 tahun dan Hala Hussein Rafat Rifi yang berusia 13 tahun - tewas dalam serangan udara malam Israel di Gaza, ketika sebuah pesawat tempur Israel menargetkan bangunan tempat tinggal Salha di lingkungan Tal Al-Hawa. Serangan yang sama menewaskan ibu Telbani, Rima Telbani, yang sedang hamil lima bulan. Miriam, saudara perempuannya yang berusia 2 tahun hilang dan diperkirakan meninggal.

Bashar Ahmad Ibrahim Samour yang berusia tujuh belas tahun tewas keesokan paginya di dekat pagar perimeter Gaza di Abasan Al-Jadida. Pasukan Israel,  menembak Samour, yang bekerja sebagai petani dan pada saat itu sedang menghubungkan pipa irigasi. Hamza Mahmoud Yassin Ali, 12, terkena pecahan peluru dari rudal  drone Israel di lingkungan Shuja'iyya Kota Gaza pada Selasa. Dia meninggal karena luka parah pada Rabu pagi di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza.  Rudal lainnya dari helikopter serang Israel menghantam Hamada Attia Abed al-Emour (13), Ammar Tayseer Mohammad al-Emour (10), dan Elyan Moneer Ibrahim al-Emour (12).

Hamada dan Ammar tewas di tempat. Elyan, yang terkena pecahan peluru di bagian perut, berada dalam kondisi kritis di rumah sakit Nasser Khan Younis sejak 13 Mei.

Serangan udara lain menghantam bengkel mobil di jalan utama Salah al-Din di Gaza, menewaskan Yahya Mazen Shehada Khalifa, 13 tahun. serta melukai puluhan orang dan merusak banyak rumah. Seorang balita berusia 3 tahun, Muhammad et-Tanani, bersama tiga saudara kandungnya, Ethem, 4, Emir, 5, dan Ismail, 6, tewas di Khan Younis. Seorang bayi berusia 5 bulan Muhammed Zeyn el-Attar, dan saudara kandungnya Islam, 5, dan Emire, 6, tewas dalam serangan di wilayah Beit Lahia.

Lebih dari 3.000 Tewas

Seorang anak berusia 2 tahun, Ibrahim ez-Zentisi, dan Ez-Zamili kami, yang usianya belum diketahui juga terbunuh dalam serangan Israel. Zacharia Allus, 17, menjadi korban penyerangan di wilayah Jabalia. Rashid Ebu Ara, 16, Said Ude, 16, dan Zeyf Fadil Muhammed Kaysiye, 17, juga tewas di Tepi Barat.

Menurut data dari Kementerian Informasi Palestina, sejauh ini lebih dari 3.000 anak telah terbunuh dalam serangan Israel terhadap warga Palestina selama dua dekade terakhir. Israel terus menargetkan Gaza dengan pemboman besar-besaran, yang juga menyebabkan kerusakan parah pada bangunan tempat tinggal di seluruh daerah kantong.

Ketegangan memuncak di lingkungan Sheikh Jarrah, Jerusalem Timur, selama sebulan terakhir, ketika pemukim Israel berkerumun mengikuti perintah pengadilan untuk penggusuran keluarga Palestina di daerah itu. Israel menduduki Jerusalem Timur selama perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya