SOLOPOS.COM - Mi Ayam Bakso Sony di Taman Tiara Sachari Kabupaten Sragen. Foto diambil Jumat (21/10/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SRAGEN — Mi ayam selalu menjadi pilihan santapan bagi banyak orang, tak terkecuali di Sragen. Salah satu pilihan mi ayam di Bumi Sukowati, jatuh kepada Mi Ayam Bakso Sony yang telah eksis sejak 30 tahun lalu.

Sempat pindah lokasi, kedai yang menawarkan mi ayam bandung ini masih tetap dicari. Saat ini generasi kedua Mi Ayam & Bakso Sony melanjutnya usahanya di Taman Tiara Sachari Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Adalah Agnes Fibriyanti, anak dari Sony Hadi Sucipto yang mulai memperkenalkan pilihan jenis mi ayam yang telah eksis di Sragen sejak dulu.

“Bapak kalau berjualan mungkin sudah 30 tahun yang lalu, saat ini yang meneruskan saya. Namun dikasih nama berbeda, yaitu Kedai Gak Salah Pilih, karena banyak juga yang berjualan dengan nama Sony,” terang Agnes ditemui Solopos.com di warungnya, Jumat (21/10/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Saat ini bapaknya, perintis usaha mi ayam tersebut, membuka lapak di dekat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Sementara itu, di Sragen resep mi ayam tersebut diteruskan kepadanya.

Baca juga : Prakiraan Cuaca Sragen Senin 24 Oktober, Hujan Ringan Sore Hari

Ia mengatakan walaupun sempat pindah lokasi yang pada awalnya berada di pertigaan Beloran, Desa Sragen Kulon, kulinernya tetap dicari. Karena memang ia sudah memiliki pelanggan tetap.

“Menu yang ditawarkan mulai dadi mi ayam Bandung, mi ayam Wonogiri, dan mi gacoan. Mi ayam bandung, identik dengan ayam yang haluskan dengan rasa asin gurih, sedangkan mi ayam Wonogiri lekat dengan daging cincang dengan bumbu manis. Untuk mi gacoan, adalah identik dengan rasa pedasnya,” terang Agnes.

Topping bakso, pangsit goreng, dan pangsit basah juga tak boleh ditinggalkan. Bakso yang ia jual adalah bakso urat, yang rasa daging sapi begitu khas dengan tekstur kenyal.

Ia mengatakan pelanggannya datang dari berbagai kalangan, mulai dari anak sekolah hingga para pekerja. Meski berjualan di warung yang terbilang kecil, ia mengatakan pelanggan tak pernah sepi. Dalam sehari ia bisa menjual 30-50 porsi.

“Dari dulu resepnya sama dan rasa tidak berubah, untuk menjaga kepercayaan pelanggan,” terang Agnes.

Baca juga : Air Ajaib di Umbul Ngepok Tunggon Sragen Dipercaya Sembuhkan Penyakit

Ia menjual satu porsi dagangannya mulai dari Rp9.000-Rp17.000/porsi tergantung jenis topping. Lapaknya buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 19.00 WIB.

Dalam satu mangkuk mi ayam, topping daging cincang dan sawi cukup melimpah. Tekstur dari mi yang kecil dan kenyal, serta bakso urat menambah kenikmatan tersendiri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya