SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati memberi pertanyaan kepada kelompok pejabat eselon III di Aula Sukowati Sragen, Kamis (25/8/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Sebanyak 30 pejabat eselon III diuji langsung oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dengan menjawab tiga pertanyaan dengan durasi waktu hanya satu menit per pertanyaan.

Ujian tersebut sebagai bagaian dari pelatihan struktural kepemimpinan administrator di Aula Sukowati Setda Sragen, Kamis (25/8/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat sambutan, Bupati langsung meminta 30 orang itu membentuk tiga kelompok dalam waktu dua menit. Kemudian masing-masing kelompok harus menjawab pertanyaan dan harus dijawab hanya dalam waktu satu menit. Sebelum diberi pertanyaan, setiap kelompok diminta menunjuk juru bicara.

“Pertanyaan pertama. Sebutkan visi dan misi Kabupaten Sragen 2021-2026? Pertanyaan berikutnya, sebutkan tema prmbangunan daerah Kabupaten Sragen 2022-2026? Pertanyaan ketiga, sebutkan lima progtam unggulan Kabupaten Sragen 2021-2026? Semua jawaban silakan Pak Sekda dan asisten meneliti jawabannya!” ujarnya.

Baca Juga: Dikira Pengemis, Warga Sragen Ini Bawa Uang Sekarung untuk Beli Mobil

Setelah dinilai ternyata kelompok I yang memiliki jawaban yang baik. Meskipun dalam menjawab para pejabat eselon III ada yang membuka Google. Kelompok I itu akhirnya mendapatkan hadiah Rp1 juta.

Yuni, sapaan Bupati, menganalogikan kepemimpinan dan teamwork itu seperti lomba panjat pinang saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI.

Dia mengatakan kekompakan itu bisa dilihat dari panjat pinang itu. Dia mengatakan yang besar di bawah sebagai penopang, yang kecil di atas karena yang visioner dan inovasi.

“Dalam kerja tim tidak ada yang merasa lebih hebat. Orang miskin itu sebenarnya bukan karena tidak punya duit, tetapi orang yang tidak punya tujuan dalam hidupnya. Nah, kalau tidak tahu visi dan misinya maka eselon III itu mau meraih apa? Tidak ada senioritas dalam ASN tetapi mereka yang punya kompetensi,” ujarnya.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Mahasiswi Akper Yappi Jadi Duta Genre Sragen 2022

Dia mengatakan ketika diberi kesempatan maka manfaatkan. Dia menyebut ada tiga orang, yakni orang bodoh yang tidak mau mengambil kesempatan, orang baik itu orang yang mau mengambil kesempatan, tapi ada orang bijak yang selalu mencari kesempatan.

“Ada ASN yang menolak ditempatkan menjadi camat. Akhirnya saat ikut pengisian eselon II tidak saya pilih karena pernah menolak perintah pimpinan,” jelasnya.

Yuni menekankan ASN harus berakhlak, yakni berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaftif, dan kolaboratif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya