SOLOPOS.COM - Ilustrasi tempat isolasi pasien Covid-19. (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Mulai Rabu (9/2/2022) ini, Puskesmas Pembantu (Pustu) Nguter di Desa Celep, Nguter, Sukoharjo, mulai difungsikan sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) untuk pasien positif Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan. Beragam persiapan telah dilakukan mulai dari menyediakan peralatan kesehatan, sarana dan prasarana (sarpras), hingga sumber daya manusia (SDM).

“Mulai hari ini [Rabu], Pustu Nguter siap menampung pasien positif tanpa gejala yang menjalani isolasi. Untuk sementara, belum ada pasien positif tanpa gejala yang menjalani isolasi di Pustu Nguter di Desa Celep,” kata Kepala Puskesmas Nguter, Sugeng Purnomo, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Seperti diketahui, saat lonjakan kasus Covid-19 pada pertengahan Juni-Juli 2021, Pustu Nguter di Desa Celep difungsikan untuk merawat pasien positif Covid-19. Kala itu, tak sedikit pasien positif yang kesulitan mendapatkan tempat tidur saat dirujuk ke rumah sakit. Ada lima pasien positif yang dirawat intensif di Pustu Nguter di Desa Celep.

Baca juga: Pustu Nguter di Celep Jadi Tempat Isoter Pasien OTG Sukoharjo

Kini, saat tren kasus Covid-19 meningkat, Pustu Nguter di Desa Celep kembali difungsikan sebagai tempat isoter. Lebih lanjut, Sugeng menyebut ada 30 tempat tidur atau bed yang disiapkan untuk para pasien positif tanpa gejala. Jumlah bed di lantai satu sebanyak 20 bed. Sedangkan di lantai dua, ada 10 tempat tidur. Puskesmas telah menyiapkan sarpras lainnya seperti tabung oksigen dan alat pelindung diri (APD).

Mencegah Transmisi Penularan

Para pasien positif tanpa gejala didorong pindah ke tempat isoter agar kondisi kesehatan mereka terpantau secara maksimal oleh tenaga kesehatan. Selain itu, pemanfaatan isoter dilakukan guna mencegah transmisi penularan ke orang lain yang kondisinya lebih rentan.

“Jika menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat lebih terpantau kondisi kesehatannya. Dokter juga bisa menentukan obat dan vitamin yang diberikan kepada pasien positif tanpa gejala,” ujar dia.

Baca juga: Duh, Sejumlah Guru dan Siswa di 7 Sekolah di Sukoharjo Positif Covid-19

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 per 8 Februari sebanyak 78 kasus. Sementara total jumlah pasien positif aktif sebanyak 396 kasus. Perinciannya, jumlah pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumah sebanyak 372 orang. Sedangkan, jumlah pasien positif yang dirawat di rumah sakit sebanyak 24 orang.

Kepala DKK Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, mengatakan sebagian besar klaster baru Covid-19 yang muncul merupakan keluarga. Pasien positif berpotensi tanpa sengaja menularkan virus ke anggota keluarga lain yang kondisi kesehatannya lebih rentan seperti lanjut usia (lansia) dan anak-anak.

“Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo berupaya menggenjot angka tracing dan testing kontak erat pasien positif. Kami mengoptimalkan satgas jaga tangga di setiap wilayah rukun tetangga (RT),” kata dia.

Baca juga: Pemkab Sukoharjo Jamin Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk Lahan IP 400

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya