SOLOPOS.COM - DLH Sukoharjo memantau aliran sungai terkait adanya dugaan kebocoran BBM dari SPBU di Kartasura, Sukoharjo, Senin (1/8/2022). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dugaan bahan bakar minyak atau BBM bocor hingga Senin (1/8/2022) atau tiga pekan sejak kali pertama terdeteksi oleh warga Perengsari, RT 002/005 Kartasura, Sukoharjo, masih tercium baunya yang menyengat.

Seperti diketahui, dugaan kebocoran BBM itu menyebabkan warga pusing dan sesak napas. Lokasi kebocoran diduga berada di sekitar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU 44 571 06 Kartasura atau daerah belakang SDN 07 Kartasura.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga setempat, Kurniawan, 40, mengatakan bau menyengat itu sudah dirasakan warga hampir tiga pekan lamanya. Menurutnya, dari proses peninjauan sebelumnya belum ada hasil, masih sama seperti kali pertama ia mencium bau tersebut.

“Untuk saat ini perkembangannya masih seperti biasa. Dari tindak lanjut yang kemarin, masih sama belum ada penurunan. Sampai hari ini masih [berbau menyengat],” jelasnya seusai menunjukkan sampel BBM yang dibakar yang ia ambil dari sungai setempat.

Kasus BBM diduga bocor di Kartasura, Sukoharjo, itu telah dilaporkan perangkat desa, kecamatan, hingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Buih minyak yang bercampur di aliran sungai itu telah diuji laboratorium.

Baca Juga: BBM SPBU Diduga Bocor, Wong Kartasura Nggliyeng dan Sesak Nafas 2 pekan

DLH Sukoharjo menyatakan buih tersebut sebagai BBM jenis Pertamax. Kurniawan mengatakan kejadian serupa pernah terjadi di lokasi setempat saat dirinya masih kecil.

“Sekitar 30 tahun lalu juga pernah tetapi solar. Dulu bahkan mencapai sumur warga, banyak yang tercemar. Tapi saya kurang tahu persisnya seperti apa karena dulu masih kecil,” kata Kurniawan.

Warga Khawatir Sumur Tercemar

Mengingat kejadian sebelumnya tersebut, ia berharap keadaan segera normal kembali. Karena ditakutkan sumur setempat akan kembali tercemar. Meski demikian, menurutnya, saat ini belum ada sumur yang dilaporkan tercemar.

Sementara itu, Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Sukoharjo, Suhardi, mengatakan rembesan BBM yang diduga bocor di aliran sungai wilayah Kartasura sudah berkurang. Tetapi masih didapati bau karena masih ada aliran dugaan kebocoran itu.

Baca Juga: Soal Dugaan Kebocoran BBM di Kartasura, Ini Hasil Uji Lab DLH Sukoharjo

“Hari ini pemantauan dari tim dan rekan-rekan semua itu menunjukkan hasil yang agak menggembirakan. Di sungai rembesan berkurang dan bau sedikit tidak menyengat seperti sebelumnya,” kata Suhardi saat ditemui seusai melakukan peninjauan di sungai dan SPBU.

Menurutnya, bau tersebut berkurang setelah adanya respons dari SPBU. Kata dia, SPBU telah mengecek sumur pantau, melaksanakan pembongkaran pipa, dan sudah melakukan pengosongan tangki yang diindikasikan mengalami kebocoran itu.

“Alhamduliah mudah-mudahan ini segera selesai dari warga juga tidak ada lagi keluhan. Dari SPBU juga tidak mengalami kerugian. Jadi semua bisa berjalan dengan normal,” katanya.

Ditanya terkait kemungkinann adanya sanksi akibat dugaan BBM bocor di SPBU wilayah Kartasura, Sukoharjo, itu, dia mengatakan belum bisa memastikan.

Baca Juga: Pemuda Pacitan Dibacok di Kartasura Sukoharjo, Tangan dan Dada Terluka

Dibongkar dan Dicek

“Kami masih mencari sumber yang sebenarnya. Harapannya sudah tidak ada aliran dan bau baru masuk [tindakan] ke SPBU. Kalau memang benar berhenti baru kita [lakukan tindakan] ke SPBU,” jelasnya.

Menurutnya hasil tersebut dapat terlihat setelah pengosongan tangki sekitar lima hari. Jika masih terus mengalir berarti ada kemungkinan dari sumber lain. Sementara itu, Pengawas SPBU 44 571 06 Kartasura, Feri Wijaya, mengatakan telah membongkar dan mengecek dugaan kebocoran BBM dari SPBU itu.

“Kami sudah lakukan pembongkaran dari Jumat [29/7/2022], sudah langsung ditindak, semua sudah dicek dan sekarang sekalian dikalibrasi semuanya,” katanya saat ditemui Solopos.com di SPBU setempat.

Baca Juga: Peringati 50 Tahun Ponpes, Santri Al Mukmin Ngruki Sukoharjo Go Green

Dia mengatakan tangki pertamax di SPBU itu telah dikosongkan, sedangkan BBM yang lain masih ada isinya. “Kalau ini seminggunan [sepekan] dikosongkannya. [Kalau terkait pergantian pipa] kan sebelum ini sudah 75% baru semua. Jadi 25% sisanya sekarang sekalian diganti semua,” jelasnya.

Dia mengatakan pipa yang diganti juga sebetulnya sudah sesuai standar. Bahkan setelah pengecekan telah dipastikan sumur pantau dan lainnya aman.

Jika memang ditemukan ada kebocoran di tangki tersebut ia mengatakan ada kemungkinan penggantian tangki berkapasitas 15.000 liter itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya