SOLOPOS.COM - Ilustrasi dropping air bersih (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SUKOHARJO – Tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, selalu menjadi langganan krisis air bersih setiap kemarau. Ketiga kecamatan itu adalah Tawangsari, Weru, dan Bulu.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (16/9/2020). Menurutnya Kecamatan Tawangsari, Weru, dan Bulu menjadi langganan krisis air bersih selama musim kemarau. Sehingga kondisi kekeringan ini sudah diprediksi sebelumnya oleh BPBD Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pihaknya memperkirakan September ini merupakan puncak musim kemarau. Sebab cuaca semakin panas dan menyebabkan warga terdampak kekeringan kian meluas.

"Jadi terus ada penambahan jumlah desa dan warga terdampak kekeringan. Mereka mulai kekurangan air bersih," katanya.

Bisa Jadi Pengganti Gula, Ini Kelebihan dan Efek Samping Stevia

Berdasarkan data, jumlah desa yang mengalami krisis air bersih pada akhir Agustus 2020 lalu hanya lima yang tersebar di tiga kecamatan. Dengan jumlah penduduk yang mengalami krisis air bersih sebanyak 623 kepala keluarga (KK) atau 2.088 jiwa.

Namun pada September 2020 ini, jumlah desa yang mengalami krisis air bersih di Sukoharjo meluas menjadi tujuh yang tersebar di tiga kecamatan. Dengan jumlah keluarga terdampak sebanyak 1.138 KK atau 3.537 jiwa.

Sri Maryanto menambahkan, kekeringan mengakibatkan warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Sumur yang biasanya diandalkan warga untuk mendapatkan air bersih sekarang sudah mengering. Kondisi tersebut membuat warga terpaksa meminta bantuan air bersih ke Pemkab Sukoharjo maupun donatur lainnya.

Angker! Nekat Bengak-Bengok di Girpasang Klaten Bisa Kesurupan, Begini Ceritanya

Lebih jauh Sri Maryanto merinci desa mengalami krisis air bersih di Kecamatan Weru meliputi Desa Tawang ada 125 KK atau 498 jiwa; Desa Jatingarang 162 KK atau 501 jiwa; Desa Ngreco 188 KK atau 476 jiwa; dan Desa Alasombo 262 KK atau 804 jiwa.

Selanjutnya Desa Watubonang, Kecamatan Tawangsari ada 222 KK atau 631 jiwa. Lalu di Kecamatan Bulu ada Desa Puron sebanyak 64 KK atau 258 jiwa; dan Desa Kunden 115 KK atau 369 jiwa.

Update Covid-19 Solo: Ada 554 Kasus, Muncul Klaster Baru Lintas Keluarga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya