SOLOPOS.COM - Karya Sigit Purnomo Adi dengan judul We Can Fight Corona 19. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Karya seni rupa dua dosen dan satu mahasiswa Seni Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) lolos kurasi pameran tingkat Asia Tenggara.

Kedua staf pendidik UNS Solo yang membuat karya seni tersebut adalah Sigit Purnomo Adi, dan Dona Prawita Arissuta. Sementara dari mahasiswa UNS diwakili oleh Susdiyantoro.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam pameran ASEAN Digital Art Society (Asedas) mengadakan Asedas 2020 International Virtual Digital Art Exhibition tersebut ketiga karya dari dosen dan mahasiswa UNS Solo itu mengusung konsep berbeda-beda.

Sigit Purnomo Adi menggarap karya grafis berjudul We Can Fight Corona 19, Dona Prawita Arissuta menyajikan mix media dengan judul Stay At Home, Let The Angels Work.

Ekspedisi Mudik 2024

Guys, Ini Tips Raih Beasiswa Pertukaran Mahasiswa ke Luar Negeri

Sementara, Susdiyantoro mempersembahkan karya digital art bertajuk Soup Voca.

Saat diwawancara solopos.com, Kamis (25/6/2020) siang, Sigit mengatakan karya grafisnya terinspirasi dari realitas penyebaran pandemi Covid-19 yang terus meluas.

Makna karya itu tentang kekuatan manusia dalam menghadapi wabah.

Hal tersebut dia visualisasikan dalam bentuk robot yang biasanya identik dengan kuat dan kecerdasan. Sementara Dona dalam karya-nya menggambarkan ajakan tinggal di rumah saja dengan kampanye Stay At Home.

Jangan Asal, Ini 4 Fakta Dexamethasone, Obat yang Diklaim Redakan Covid-19

Pameran berskala internasional ini diresmikan oleh Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, pada awal Juni melalui kanal Youtube, Instagram, website resmi Asedas.

Galeri Virtual

Selanjutnya masyarakat bisa menyaksikannya masing-masing karya lewat galeri virtual asedas042020.wixsite.com.

Asedas 2020 International Virtual Digital Art Exhibition sendiri merupakan ajang pameran virtual pertama yang digelar untuk merespons pandemi Covid.

Dalam pelaksanaannya, penyelenggara bermitra dengan beberapa universitas di Indonesia dan Malaysia, serta media di Meksiko.

Proses seleksi pameran dilakukan ketat sejak April hingga Mei. Karya yang masuk ke meja panitia harus melalui proses penjurian berlapis dan lintas negara.

Cara Sederhana Agar Tetap Sehat Hadapi New Normal

Juri panel yang berpartisipasi dalam pameran karya seni ini berasal dari Malaysia, Indonesia, Meksiko, China dan Jepang. Sedangkan tiga kurator yang terlibat adalah Nuning Damayanti (Indonesia), Tarmizi (Malaysia), dan Ms. Sabina Obeholzer (Swedia).

Setelah melalui proses panjang, akhirnya terpilih 524 karya rupa dari 34 negara partisipan.

Mereka diantaranya dari seniman Iran, Israel, Spanyol, Switzerland, Thailand, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Argentina, Azerbaijan, China, Meksiko, Netherlands, Palestina, Polandia, Rusia, Turki, dan Indonesia tentunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya