SOLOPOS.COM - Ketua Panitia Penerima Muktamar Ke 48 Muhammadiyah sekaligus Rektor UMS, Prof Sofyan Anif menyampaikan permintaan maaf dalam kegiatan Media Gathering di Gedung Induk Siti Walidah UMS, Jumat (11/11/2022) malam. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Panitia Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah meminta maaf jika kedatangan tiga juta penggembira saat acara nanti membuat tidak nyaman warga Solo dan sekitarnya.

Mengingat para penggembira Muktamar sekitar 3 juta orang itu akan diperkirakan memenuhi Kota Solo sekitar tiga hari mulai 18-20 November 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Panitia Penerima Muktamar ke-48 Muhammadiyah sekaligus Rektor UMS, Prof Sofyan Anif mengatakan kedatangan jutaan penggembira kegiatan Muktamar dipastikan akan membuat kepadatan di Kota Solo dan sekitarnya meningkat.

“Mohon maaf saya sampaikan ke masyarakat jika memberikan ketidaknyamanan selama kehadiran penggembira Muktamar di Kota Solo. Terimakasih juga atas dukungan dari Pemkot Solo yang selama ini kami rasakan sudah cukup luar biasa,” urainya dalam kegiatan Media Gathering di Gedung Induk Siti Walidah UMS, Jumat (11/11/2022) malam.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan seluruh kegiatan Muktamar akan dilaksanakan semaksimal mungkin dengan tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes). Pasalnya, pelaksanaan Muktamar kali ini masih berada dalam suasana pandemi Covid-19.

Baca juga: Ini 72 Objek Wisata Boyolali yang Siap Sambut Peserta Muktamar Muhammadiyah

“Penerapan prokes akan dilakukan demi kemaslahatan bersama. Dengan demikian ke depan kita bisa menjadi lebih longgar lagi,” urainya melalui zoom meeting.

Dia mengatakan bersama seluruh jajaran panitia pihaknya berterima kasih kepada media. Sebab dalam berbagai aktivitas Muhammadiyah, media selalu memberikan inspirasi, dorongan dan masukan.

“Kami ingin berbagai kegembiraan untuk umat, bangsa, kemanusiaan dan semesta. Muktamar memiliki spirit memajukan Indonesia mencerahkan semesta sesuai tema Muktamar kali ini,” jelasnya.

Dia mengungkapkan lima agenda pokok dalam prosesi Muktamar, di antaranya laporan PP Muhammadiyah 2015-2022. Isi laporan tersebut akan memotret berbagai pekerjaan yang telah dilakukan persyarikatan dalam satu periode.

Menurutnya pelaporan ini penting untuk menunjukkan Muhammadiyah bekerja dengan serius untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Baca juga: Mantap! Kader PKS Solo Buka Rumah-Kantor bagi Penggembira Muktamar Muhammadiyah

Kedua, membahas program lima tahun ke depan untuk menjawab tantangan zaman dalam lima tahun ke depan. Menurutnya, solusi dari prediksi tantangan di masa depan adalah dengan memperkuat peran amal usaha sebagai benteng mewujudkan kemasalahtan.

“Poinnya ke depan kami akan lebih memperkuat amal usaha sebagai modal basis membangun keunggulan bangsa. Bangsa yang besar ini dengan segala keragamannya ini mesti berpacu agar setara dan unggul. Ini agenda terbesar, kadang suka tertutupi isu-isu yang temporal,” urai Haedar.

Selain itu pada poin ketiga, dia menyebut Muhammadiyah akan membahas soal Risalah Islam Berkemajuan. Sebab Muhammadiyah memiliki keyakinan bahwa Islam yang sesungguhnya adalah agama yang mendorng kemajuan.

Karena itu agama harus menjadi kekuatan aktual yang menggerakkan pemeluknya untuk memberi kesaksian atas keunggulan agama Islam. Menurut Haedar, berkemajuan berarti menciptakan kedamaian, keadilan, dan membangun peradaban utama.

Keempat Muhammadiyah akan membahas Isu-isu strategis. Pembahasan ini digadang-gadang merupakan problem nyata yang saat ini sedang dihadapi dalam konteks bangsa bahkan dunia. Misalnya, isu membangun kesalehan digital.

Baca juga: Gereja Kristen Jawa Manahan Solo untuk Tempat Istirahat Penggembira Muktamar

Dia menyebut Muhammadiyah telah menyusun panduan keagamaan dan moral membangun kesalehan digital di berbagai institusi dan lingkungan sosial masyarakat luas.

“Misalkan kita memperkenalkan kesalehan digital di tengah 4.0 yang membawa perubahan luar biasa. Boleh generasi muda saat ini telah menguasai teknologi, jangan-jangan mereka menjadi generasi yang hilang karena pijakan nilainya tercerabut. Jika tidak tercerabut, mereka mungkin menemukan nilai alternatif lain yang bertentangan dengan nilai-nilai kita [agama dan nilai luhur],” ucap Haedar.

Sementara pemilihan Ketua Umum PP Muhammadiyah. Menurut Haedar merupakan salah satu cara pemilihan yang demokratis melalui sistem pemilihan kepemimpinan Muhammadiyah-Aisyiyah yang berjenjang.

Dia menyebut representasi 3.000 pemilih merupakan representasi yang kuat di Muhammadiyah sehingga mereka diharapkan menjadi pemilih cerdas dan tersistem.

Baca juga: Muktamar Talk Perbincangkan Keresahan Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya