SOLOPOS.COM - Kondisi tempuran Kali Samin dan Sungai Bengawan Solo, Kamis (31/10). (Istimewa/Perumda Toya Wening)

Solopos.com, SOLO -- Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM) Solo akhirnya menghentikan total operasional tiga Instalasi Pengolahan Air (IPA).

Tadinya hanya IPA Semanggi yang disetop pada Kamis (31/10/2019) akibat polutan berat yang mencemari intake Bengawan Solo. PDAM kemudian menghentikan juga IPA Jurug dan IPA Jebres pada Jumat (1/11/2019) pagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penghentian operasional tiga IPA dikarenakan polutan berat limbah alkohol dari anak Kali Samin yang bermuara ke Kali Samin kemudian mengalir ke Sungai Bengawan Solo.

Pantauan Solopos.com di sekitar saluran intake IPA Semanggi, air di sungai terpanjang di Pulau Jawa itu berwarna hitam. Tampak beberapa ikan mati di tepi sungai. Diduga ikan-ikan itu mati karena limbah alkohol tersebut.

BMKG: Awan Tumbuh, Cuaca Panas Tinggalkan Indonesia

Petugas Intake IPA Semanggi, Purnomo, mengatakan kondisi air yang berwarna hitam dan berbau alkohol menyengat itu terjadi mulai Kamis pagi. Kondisi tersebut mirip dengan yang terjadi pada September lalu, namun lebih parah.

Hingga malam hari, air baku Sungai Bengawan Solo tak bisa disalurkan. Air hasil olahan IPA tak memenuhi standar baku mutu air sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 492/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

“Kejadian dua kali pada September lalu, pagi enggak bisa mengolah, malamnya berangsur membaik sehingga bisa diolah. Kali ini sepertinya lama. Sampai Jumat sore, air sungai juga belum bisa diolah. Kondisinya tak membaik,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat.

Vijaya Fitriasa Siap Mundur, Rencana Persis Solo Jalan Terus

Direktur Teknik Perumda Toya Wening, Triatmaja Sukamulya, menduga pekatnya limbah alkohol disebabkan hujan deras yang mengguyur daerah hulu anak Kali Samin di Karanganyar. Gelontoran air hujan membuat limbah yang semula mengendap tergerus air hujan dan mengalir ke Sungai Bengawan Solo.

“Pengalaman kami tahun-tahun sebelumnya, hujan kali pertama selalu membuat badan sungai berwarna hitam. Endapan di dasar sungai ikut hanyut semua. Endapan lumpur limbah ini kami sebut bladu, jadi bukan endapan lumpur sehat. Saat sungai penuh bladu itulah, banyak orang mencari ikan karena ikan-ikannya pada mabuk limbah,” ungkapnya.

Saat IPA Semanggi berhenti beroperasi pada Kamis, IPA Jurug dan IPA Jebres masih bisa mengolah meski harus kerja ekstra keras. Baru pada Jumat pagi, air baku Sungai Bengawan Solo semakin tercemar dan pengolahan urung dilakukan.

Memprihatinkan, Begini Kondisi Mayat Pria Misterius di Lereng Merbabu Boyolali

“Kami sudah melaporkan ke Perum Jasa Tirta I soal ini, termasuk ke Dinas Lingkungan Hidup [DLH] Sukoharjo, Karanganyar, dan Provinsi Jawa Tengah," jelas dia.

PDAM Solo mengirim lima unit tangki air ke wilayah terdampak penyetopan operasional tiga IPA tersebut. Jika situasi bertambah parah PDAM akan meminta bantuan tiga unit tangki lagi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo dan Satuan Kerja Pengembangan Air Minum Dan Sanitasi Jawa Tengah.

Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi Perumda Toya Wening, Bayu Tunggul, mengatakan jumlah pelanggan terdampak penghentian operasional tiga IPA mencapai 18.400-an. Dari jumlah itu, sekitar 2.000 pelanggan masih bisa mendapatkan suplai air dari Mata Air Cokro Tulung.

4 Kali Puting Beliung Rusak 10 Rumah di Wonogiri

“Cadangan air di reservoir sudah kami salurkan semua. Ya, solusinya harus mengedrop air terus. Tahun lalu saat kejadian serupa, hampir sepekan pelanggan kami drop air pakai tangki,” jelasnya.

Sebagai informasi, kebutuhan air di Kota Bengawan dipasok tiga IPA, yakni IPA Semanggi dengan kapasitas pengolahan sebanyak 60 liter/detik, IPA Jebres dan IPA Jurug dengan kapasitas total keduanya 150 liter/detik.

Ketiga IPA mengolah air baku Sungai Bengawan Solo. Selain itu ada mata air Cokro Tulung yang berkapasitas 387 liter/detik dan 23 sumur dalam dengan kapasitas 337 liter/detik. Saat beroperasi normal, seluruhnya mampu mencukupi kebutuhan 58.621 pelanggan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya