SOLOPOS.COM - Spanduk bertuliskan kawasan wisata Gunung Sepikul ditutup dipasang pada Minggu (16/5/2021). (Istimewa/Satpol PP Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo belum melonggarkan destinasi wisata untuk kembali beroperasi saat perpanjangan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Penutupan objek wisata di Sukoharjo selama hampir tiga bulan sejak penerapan PPKM Darurat pada awal Juli 2021.

Kebijakan penutupan sementara destinasi wisata berlanjut pada perpanjangan penerapan PPKM Level 3. Hal ini tertuang dalam Instruksi Bupati (Inbup) Sukoharjo No 14/2011 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3. Dalam aturan itu disebutkan destinasi wisata di Sukoharjo ditutup sementara untuk mencegah kerumunan yang berisiko terjadi transmisi penularan Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno, mengatakan pemberintah belum mengizinkan destinasi wisata kembali beroperasi lantaran masih menerapkan PPKM Level 3. “Destinasi wisata masih ditutup sementara. Belum ada pelonggaran karena dikhawatirkan terjadi kerumunan massa dan muncul klaster baru Covid-19,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com di lobi Kantor Bupati Sukoharjo, Rabu (22/9/2021).

Baca juga: Desain Unik Tol Solo-Jogja di Klaten: Rest Area Terbelah – Jalan Melayang

Darno memahami industri pariwisata terpuruk akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama hampir dua tahun. Jumlah kunjungan wisatawan terjun bebas saat awal masa pandemi dan penerapan PPKM. Namun, pemerintah harus mengemban tugas berat menahan laju persebaran pandemi dan angka kematian Covid-19.

Pemerintah bakal memberi lampu hijau terhadap pengelola objek wisata untuk kembali beroperasi apabila status PPKM turun ke level 2.

“Sukoharjo masuk wilayah aglomerasi sehingga belum bisa turun status PPKM Level 2. Semoga segera turun sehingga objek wisata bisa kembali dibuka dengan pembatasan jumlah pengunjung dan menerapkan aplikasi PeduliLindungi,” ujar dia.

Mantan Kepala SMAN 1 Sukoharjo itu menyampaikan tak banyak objek wisata yang menjadi destinasi masyarakat di Sukoharjo. Jumlah objek wisata bisa dihitung jari lantaran minimnya potensi alam yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata alternatif.

Baca juga: Dulur Sukoharjo, Ojo Lali Prokes 5M Ya…

Selain Batu Seribu, objek wisata lainnya yakni The Heritage Place di Kartasura. Bangunan bekas eks Pabrik Gula (PG) Gembongan atau lebih dikenal sebagai PG Kartasura direvitalisasi menjadi destinasi wisata baru yang menawarkan wahana wisata keluarga.

Pengelola The Heritage Place, Franky Hardy Soetjipto, mengatakan industri pariwisata benar-benar babak belur selama penerapan PPKM Darurat hingga Level 3. Tak ada pemasukan sepeser pun karena objek wisata ditutup selama hampir tiga bulan. Kondisi serupa terjadi saat munculnya pandemi pada Maret 2020. Kala itu, The Heritage Place ditutup selama enam bulan.

Baca juga: Sungai Bengawan Solo Bagai Tong Sampah Raksasa: Tercemar Limbah Babi, Ayam, hingga Ciu

Franky membandingkan dengan kebijakan pelonggaran destinasi wisata di daerah lain di Soloraya seperti Karanganyar dan Klaten.

“Objek wisata di kawasan Tawangmangu, Karanganyar sudah beroperasi kendati ada pembatasan jumlah pengunjung. The Heritage Place merupakan destinasi wisata baru di Sukoharjo, belum genap berusia tiga tahun. Mall dan bioskop sudah kembali beroperasi namun destinasi wisata masih ditutup. Saya berharap ada perhatian dari pemerintah terhadap kelangsungan bisnis pariwisata di tengah pandemi Covid-19,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya