SOLOPOS.COM - Ilustrasi Macan Tutul (Instagram/@avesiena.jpg)

Solopos.com, CILACAP —Dikenal dengan sebutan Alcatraz-nya Indonesia, Pulau Nusakambangan yang masuk wilayah administratif Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyimpan keanekaragaman hayati, termasuk satwa liar yang jarang di temukan di alam bebas. Ada banyak binatang buas yang masih berkeliaran di area Pulau Nusakambangan, baik di darat dan di laut.

Kondisi alam pulau Nusakambangan yang masih asri membuat satwa liar masih berkeliaran, mulai dari reptil hingga mamalia. Keberadaan satwa liar itu menjadi momok tersendiri yang menyulitkan orang keluar masuk. Kondisi ini sangat mendukung Pulau Nusakambangan yang selama ini dipakai sebagai rumah tahanan bagi para terpidana mati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini dikarenakan meskipun bisa kabur dari rumah tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan, pada akhirnya para narapidana akan kesulitan pergi ke luar pulau karena keberadaan satwa liar tersebut. Dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Rabu (5/1/2022), berikut tiga jenis binatang buas di Nusakambangan yang perlu diwaspadai:

Buaya Muara

Ekspedisi Mudik 2024
Ilustrasi Buaya Muara (Instagram/@ujungkulonfm)

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube,  Rabu (5/1/2022), tepatnya pada 2019 silam, terlihat seekor buaya muara yang melewati perairan  Nusakambangan. Buaya yang memiliki panjang sekitar 2 meter tersebut berenang dan masuk ke dalam semak-semak yang ada di kawasan pulau.

Baca Juga: Dijuluki Alcatraz Indonesia, Ini 4 Fakta Unik Nusakambangan

Keberadaan buaya ini tentunya menjadi kekhawatiran bagi masyarakat setempat, khususnya para nelayan yang setiap harinya harus melaut. Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Cilacap telah melakukan pencarian di area semak-semak yang diduga sebagai tempat persembunyian buaya tersebut, namun setelah dilakukan pencarian selama tiga jam, buaya itu tidak ditemukan.

Karena buaya muara termasuk satwa yang dilindungi, petugas terkait mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati saat melakukan aktivitas di perariran Pulau Nusakambangan. Selain itu, warga yang melihat keberadaan binatang buas itu harus segera mungkin melapor kepada petugas di Nusakambangan agar buaya itu dapat diamankan dan tidak menjadi teror bagi masyarakat.

Macan Tutul

Ilustrasi Macan Tutul (Instagram/@avesiena.jpg)

Kemudian dilansir dari platform berbagi video vlix.id, sebuah video yang diunggah sekitar November 2021 silam menunjukan keberadaan macan tutul di Pulau Nusakambangan. Macan atau harimau dengan motif warna oranye dan totol-totol hitam di badan itu terekam kamera seorang pria yang melintas mengendarai mobil di kawasan tersebut.

Baca Juga: Pesona Wisata Nusakambangan Timur: Mistis, Eksotis, Historis

Berdasarkan informasi yang didapat dari perekam video tersebut, kemunculan binatang buas itu berada di sekitar Lapas Kembang Kuning, ke arah timur Nusakambangan. Meskipun termasuk binatang buas, namun menurut BKSDA Kabupaten Cilacap, macan tutul tersebut tidak mengganggu manusia. Sebab macan tutul pada dasarnya memiliki insting untuk membedakan mana yang termasuk mangsa dan mana yang bukan.

BKSDA Kabupaten Cilacap juga mengatakan  populasi macan tutul di Pulau Nusakambangan juga relatif stabil dan terjaga. Berdasarkan informasi dari BKSDA Cilacap, ada sekitar 18 ekor macan tutul yang diketahui tinggal di pulau tersebut namun jumlah sesungguhnya mungkin lebih banyak dari yang diperkirakan.

Kawuk

Ilustrasi Kawuk (Sumber: Facebook)

Selain buaya dan macan tutul, ada binatang buas yang ada di Nusakambangan adalah reptil yang oleh masyarakat setempat dijuluki kawuk. Kawuk ini diyakini masih satu keluarga dengan komodo dan biawak, namun ukurannya jauh lebih besar. Nama Kawuk masih belum jelas berasal dari mana, namun mitos mengenai kawuk yang konon suka memangsa jasad manusia sangat populer. Keberadaan mereka  diyakini sebagai kelompok garda terdepan untuk pengaman di LP Nusakambangan Kabupaten Cilacap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya