SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan sosial (Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 3.600 keluarga penerima manfaat (KPM) sudah tidak mendapatkan bantuan dari Program Keluarga Harapan atau PKH di Kota Solo. Mereka dinyatakan lulus atau dianggap sudah mencapai kemandirian.

Ribuan KPM graduasi tersebut, perinciannya graduasi mandiri/sejahtera sebanyak 439 KPM dan graduasi alami nonkomponen/noneligible sebanyak 3.161 KPM. Graduasi mandiri berasal dari KPM yang selama menerima PKH juga mendapatkan pendampingan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pendampingan tersebut berupa pelatihan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. KPM tersebut kemudian berhasil mempunyai usaha sehingga disebut graduasi mandiri/sejahtera. Sedangkan graduasi nonkomponen berasal dari KPM yang sudah tidak memiliki komponen syarat penerima PKH.

Baca Juga: Hari Pertama KRL Jogja-Solo Beroperasi, Penumpang: Perlu Membiasakan Tapping Kartu

Syarat penerima bantuan PKH bagi KPM Kota Solo dimaksud misalnya tidak lagi memiliki anak balita, ibu hamil, anak sekolah, penyandang disabilitas, lansia, dan sebagainya.

“Dampak dari merebaknya Covid-19 ini berimbas pada berbagai sektor, termasuk KPM PKH yang sudah graduasi. Sehingga diperlukan dukungan berbagai pihak agar mereka tetap bertahan,” ucap Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Solo, Tamso, di sela Pengarahan dan Pembinaan kepada KPM PKH Graduasi di Pendapi Gede Kompleks Balai Kota, Rabu (10/2/2021).

Tamso menyebut telah mengusulkan 500 KPM graduasi untuk menerima bantuan pembinaan. Bantuan berupa alat masak itu menjadi kenang-kenangan dari Wali Kota Solo.

Baca Juga: Gibran Maju Pilkada DKI Jakarta? Begini Komentar Politikus PSI Giring Ganesha

Tidak Punya Komponen

Ia menjelaskan KPM graduasi nonalami/noneligible tak seluruhnya sudah mandiri/sejahtera. Namun, warga Solo itu tak lagi memiliki komponen syarat sebagai penerima  PKH, sehingga tidak lagi menerima bantuan.

“Ya, karena sudah enggak punya komponen, sudah habis, mereka enggak lagi menerima bantuan. Tapi, ada pula yang masih punya komponen, tapi sudah merasa mampu sehingga bisa lulus dari KPM PKH,” ucapnya.

Salah seorang KPM PKH graduasi mandiri/sejahtera, Parti, mengaku menjadi KPM selama empat tahun hingga akhirnya dinyatakan lulus. Saat ini, ibu dua anak itu memiliki usaha angkringan untuk menyokong kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Tambah 4 Warga Klaten Meninggal Positif Covid-19, Total Jadi 322 Orang

Warga Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, itu mengaku belum memiliki usaha sebelum menjadi KPM bantuan PKH. “Saya mengikuti pendampingan dan banyak mendapat masukan. Setelah dua tahun pendampingan, saya kemudian berani membuka usaha sampai saat ini. Saya bersyukur akhirnya bisa membuka usaha dan lulus. Usaha saya selama Pandemi cukup mengalami penurunan, namun lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan dibanding saat sebelum menerima bantuan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya