SOLOPOS.COM - Ilustrasi hajatan di tengah era new normal. (Istimewa/Satpol PP)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebanyak 290 warga Sragen berencana menggelar hajatan selama Syawal yang akan berakhir pada 10 Juni 2021 mendatang.

Hal itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, saat ditemui wartawan di Mapolres Sragen, Kamis (27/5/2021). Bupati menjelaskan 290 warga itu sudah mengajukan izin menggelar hajatan selama Syawal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Hajatan ini yang harus diperketat protokol kesehatannya. Para tamu dan panitia diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Kita juga perlu memperketat protap yang sudah dibuat. Misal harus dilaksanakan dengan sistem banyu mili, waktunya hanya 2,5 jam, pembatasan jumlah tamu dan lain-lain,” ujar Bupati pada kesempatan itu.

Baca Juga: Laka Adu Banteng Di Sambungmacan Sragen, Polisi: Pengemudi Mazda Dalam Pengaruh Obat!

Pengawasan hajatan warga Sragen, kata Bupati, akan diperketat lagi mengingat jumlah kasus Covid-19 terus meningkat setelah Lebaran. Pengawasan hajatan akan melibatkan Satgas Penanggulangan Covid-19 tingkat kecamatan, desa serta Satgas Jogo Tonggo tingkat RT dan RW.

“Operasi yustisi nantinya juga akan digencarkan lagi. Tidak ada perbedaan PPKM mikro sebelumnya dengan sekarang. Hanya, konsistensi dari masyarakat yang jadi persoalan. Saat ini, sudah ada banyak kejenuhan dari masyarakat. Kami dari pemerintah daerah melihat ada sedikit kelonggaran. Sekarang tidak ada kelonggaran. Pengawasan harus diperketat lagi,” paparnya.

Kumulatif Kasus Positif

Karena itu pula soal hajatan yang akan digelar warga, Bupati Sragen yang baru dilantik untuk periode kedua itu menegaskan tetap tidak ada kelonggaran. Bupati mengakui terjadi kelonjakan kasus Covid-19 setelah Lebaran. Tambahan 49 kasus pada Rabu (26/5/2021) membuat kumulatif jumlah warga positif Covid-19 Sragen mencapai 7.299 orang.

Baca Juga: Klaster Covid-19 Muncul Di Masjid Tertua Sragen Wetan, 10 Orang Terpapar

Bupati berdalih peningkatan jumlah kasus Covid-19 tersebut dikarenakan Pemkab Sragen intensif melaksanakan tracing contact bila ada temuan kasus baru.

“Sesuai yang disampaikan Bu Dirjen [Pelayanan Kesehatan, Kemenkes], saat ada satu orang positif, minimal 30 orang di-tracing. Kalau di Sragen, yang di-tracing bisa lebih dari itu. Antara 50-100 orang. Ini yang sebabkan Sragen alami lonjakan kasus Covid-19. Kami tetap konsisten dan berkomitmen testing terus kami lakukan. Kemarin Pak Kapolda sudah beri 6.400 alat swab antigen dan sudah terpakai 2.000 sekian. Setiap hari akan kami lakukan terus [swab antigen],” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya