SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, SLEMAN-Makna keberhasilan hidup itu bersifat relatif dan kontekstual. Namun keberhasilan seseorang dapat diukur dari berbagai sudut pandang.

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Rochmat Wahab mengatakan, secara ekonomik, kehidupan sukses dapat diwujudkan dengan kepemilikan harta yang banyak. Secara sosial, kesuksesan dapat diwujudkan dengan kemampuan yang tinggi dalam membantu orang lain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Secara akademik, kehidupan sukses dapat diwujudkan dengan karya-karya akademik yang banyak dan bermanfaat bagi orang lain,” ujar kata Rochmat saat mewisuda 1.712 orang lulusan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di GOR UNY, Sabtu (7/12).

Dijelaskan Rochmat, ada lima prinsip untuk kehidupan yang sukses, yaitu dream big, work hard, learn every day, enjoy life dan be true to yourself. “Jika kelima prinsip hidup ini dijadikan pegangan sehari-hari dalam bertindak, berperilaku, dan bekerja dalam posisi apapun, insyaallah keberhasilan hidup akan dapat diraihnya pada saatnya,” ujarnya.

Menurut dia, jika diperhatikan kedua sumber tersebut, maka dapat dirumuskan sejumlah prinsip untuk meraih kesuksesan hidup, di antaranya yaitu adanya kesehatan fisik dan mental secara seimbang, adanya visi dan mimpi besar, adanya komitmen akan tugas, adanya kepercayaan terhadap diri sendiri, adanya kemampuan bekerja keras dan adanya kesanggupan belajar sepanjang hidup.

Wisuda pada akhir tahun ini diikuti 10 orang wisudawan S3, 142 orang (S2), 1.127 orang (S1 Kependidikan, 182 orang (S1 Non-Kependidikan) dan 129 orang Diploma Non-Kependidikan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 289 meraih predikat cumlaude.

Adapun nilai tertinggi wisudawan diraih oleh Wasitohadi dengan IPK 3,98 jenjang S3 program studi Ilmu Pendidikan, Mahmud Al Haq Patwary (S2) Teknologi Pembelajaran dengan IPK 4 dan Chita Faradila A (S1) Prodi Pendidikan Guru Paud dengan IPK 3,83. Lulusan tercepat adalah Eny Winaryati (S3, tiga tahun satu bulan dengan IPK 3,56), Wandah Waenawae (S2, satu tahun 11 bulan dengan IPK 3,64), Rini Puspitasari (S1, tiga tahun 10 bulan dengan IPK 3,59).

Salah seorang wisudawan, Yulianto Hadi berharap, wisuda tersebut bukan sekadar menjadi kebanggaan hati tetapi juga sebagai momen untuk mengingatkan perjuangan ke depan. Keberhasilan, kesuksesan, dan  kemenangan tidak bisa dicapai dengan berpangku diri dalam ilusi.

“Keberhasilan, kesuksesan, dan  kemenangan harus diraih dengan perjuangan sepenuh jiwa dan raga. Apapun profesinya, sesuatu akan bermakna bila melihat dari sisi perjuangan dan bukan dari sisi hasilnya saja” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya