SOLOPOS.COM - Warga Jebres, Solo, mengecek atap rumah mereka yang rusak, Minggu (8/5/2022) sore. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 28 rumah di wilayah Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) dilaporkan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung, Minggu (8/5/2022).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Tagana Solo, musibah tersebut terkadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hujan deras yang disertai angin puting beliung membuat puluhan rumah di tiga lokasi di Jebres mengalami kerusakan pada bagian atap dengan berbagai kategori.

Seperti di wilayah RT 002/RW 018 Jebres tercatat satu rumah rusak, di RT 001/RW 019 Jebres ada empat rumah rusak, serta di RT 002/RW 021 Jebres sebanyak 23 rumah rusak. Dari jumlah itu, tiga rumah rusak dengan kategori parah di RT 001/RW 019 Jebres.

Wakil Ketua Tagana Solo, Eko Prasetyo, membenarkan data tersebut. Menurut dia, data itu berdasarkan hasil rekapitulasi sementara hingga Minggu pukul 17.45 WIB. Dia memastikan tak ada korban luka dan korban jiwa dalam musibah itu.

“Yang paling banyak terdampak di wilayah RW 021, di sekitar Indomart Ngoresan,” terang dia saat dihubungi melalui telepon Whatsapp (WA).

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Nico Agus Putranto, mengonfirmasi terjadinya musibah angin kencang di Jebres.

Namun berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun BPBD Solo baru tiga rumah yang dilaporkan mengalami kerusakan.

“Iya [terjadi angin kencang] di Jebres. Wilayahnya masuknya sekitar belakang Kampus UNS. Dilaporkan tiga rumah rusak,” kata dia.

Pria yang akrab disapa Nico itu menjelaskan tidak ada korban jiwa atau luka dalam musibah tersebut. Meski diakui dia saat kejadian ada warga yang sedang berada di dalam rumah.

“Saat kejadian ada yang di dalam rumah, kebetulan tidak mengenai penghuni,” urai dia.

Bantuan

Ihwal rumah rusak terdampak angin kencang atau angin puting beliung di Solo menurut dia masih terus dikumpulkan. Dia meminta bantuan para lurah untuk mendata rumah warga yang rusak untuk dilaporkan sebagai data bencana alam angin kencang pada Minggu ini.

“Ya ini, saya sudah konfirmasi ke lurah-lurah untuk konfirmasi data terdampak. Posisi masih terus didata berapa-berapanya. Lurah-lurah yang mendata. Kalau yang musibah banjir tadi dilaporkan 20 lokasi banjir dan genangan. Tapi paling banyak genangan saja,” ujar dia.

Genangan-genangan tersebut relatif cepat surut setelah hujan reda. Berdasarkan pengamatan petugas BPBD Solo, genangan air surut antara 30 menit sampai satu jam.

“Yang paling parah memang yang luapan atau banjir di Todipan, Purwosari,” sambung dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya