SOLOPOS.COM - Bupati Sleman Sri Purnomo menyerahkan dana ganti keuntungan pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo kepada salah seorang warga terdampak, didampingi Kepala Dispertaru DIY, Krido Suprayitno, Kepala Kanwil BPN DIY Suhendro, PPK Satker PBJH Jogja-Solo, Wijayanto dan Direktur Utama PT JMM, Adrian Priohutomo, di Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (8/1/2021). (Harianjogja.com/Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, SLEMAN -- Pembayaran ganti kerugian proyek tol Jogja-Solo untuk seksi pertama mulai disalurkan di Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Jumat (8/1/2021).

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY, Krido Suprayitno, mengatakan pembayaran ganti untung diberikan kepada 25 orang pemilik lahan. Sebanyak 24 orang pemilik tanah yang hadir dan satu orang belum bisa hadir karena melakukan isolasi mandiri. "Nanti kami sowan ke rumahnya untuk pembayaran," kata Krido di sela kegiatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Krido mengatakan pembayaran tahap pertama untuk 25 pemilik bidang tersebut merupakan bagian dari 294 pemilik bidang yang diambil dari anggaran 2020. Warga terdampak yang menerima pembayaran paling sedikit pada tahap pertama ini sebesar Rp73,9 juta karena hanya terdampak 33 meter persegi dan paling besar Rp2,7 miliar dengan luas tanah 500 meter persegi.

Lapangan Bola Tergusur Tol Solo-Jogja, Warga Tambakan Klaten Minta Ganti

Total pembayaran yang disalurkan bagi 25 warga terdampak sebesar Rp26,26 miliar dengan 25 bidang. Ada kemungkinan satu orang memiliki lebih dari dua bidang. "Ini menunjukkan ganti keuntungan yang diberikan sesuai penilaian tim appraisal memperhatikan kondisi di lapangan. Jadi saat validasi sangat penting warga menyampaikan informasi selengkap-lengkapnya kepada tim appraisal," ujarnya.

Pembayaran Hingga April

Dia mengatakan pembayaran ganti keuntungan bagi warga lainnya, akan disalurkan secara bertahap hingga April mendatang. Setelah mendapatkan transfer dana tersebut, warga terdampak langsung melepaskan dan menyerahkan serifikat asli kepada BPN. "Kami akan selesaikan penyaluran dana bagi warga terdampak lainnya, termasuk melanjutkan pengukuran secara paralel menggunakan anggaran 2021. Dana sudah tersedia dan akan dilakukan penjadwalan," katanya.

Ganti Rugi Lahan Terdampak Tol Solo-Jogja di Kuwiran Boyolali Dibayarkan

Diakuinya, masih ada kendala yang dihadapi sehingga penyaluran dana ganti kerugian dilakukan secara bertahap. Di mana data yang disampaikan masih ada yang belum lengkap. Meski begitu, dia memastikan data pemilik lahan 294 bidang sudah disampaikan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

"Jadi seluruh data sudah disampaikan tinggal menunggu surat persetujuan dari LMAN. Kalau surat sudah disetujui, maka dana ganti keuntungan akan disalurkan ke warga terdampak, secepatnya," ujarnya.

Dilanjutkan

Kepala Kanwil BPN DIY, Suhendro, mengatakan awalnya diusulkan 50 bidang pemilik tanah ke LMAN. Namun setelah ada validasi data, baru ganti untung 25 pemilik lahan yang bisa dibayarkan. Untuk kelanjutan dari proses pembayaran juga tergantung syarat kelengkapan data.

Desa Kahuman Klaten Dilirik Jadi Lokasi Pabrikasi Beton Proyek Tol Solo-Jogja

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PBJH) Jogja-Solo, Wijayanto, mengatakan pembayaran dilakukan setelah seluruh kelengkapan persyaratan penerima clear and clean. Proses di LMAN juga tidak terlalu lama. "Kami akan meminta agar BPN bisa segera menyelesaikan kelengkapan persyaratannya agar bisa segera diajukan ke LMAN. Kemarin dari kuota 294 bidang yang diajukan 50 bidang tetapi baru dibayar untuk 25 bidang," kata Totok.

Disinggung soal rencana pembangunan jalan tol Jogja-Solo untuk seksi pertama (Kartasura-Purwomartani), Totok mengatakan prosesnya sudah dimulai pada Desember lalu di Kartasura, Sukoharjo. Sementara di Purwomartani, proses pembangunan akan dilakukan jika seluruh bidang terdampak sudah dibebaskan.

"Ya minimal 900 bidang sudah dibayarkan baru kami akan mulai proses pembangunan. Sehingga akhir 2021 seksi satu pembangunannya bisa selesai," katanya.

11 Masjid dan 3 Sekolah Negeri di Klaten Bakal Terdampak Jalan Tol Solo-Jogja

Satker juga akan segera berkoordinasi kembali untuk menyelesaikan proses pembebasan lahan agar target operasional tol Jogja-Solo pada 2023-2024 dapat terwujud. "Kami juga berharap juga penyediaan dana pembebasan lahannya juga tepat waktunya agar proses pembangan jalan tol Jogja Solo berjalan lancar," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya