SOLOPOS.COM - Sejumlah kios pakaian Pasar Kota Sragen tutup karena pengunjung pasar sepi saat PPKM, Kamis (14/1/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebanyak 25 pedagang Pasar Kota Sragen memilih menutup kios mereka selama masa penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), 11-25 Januari 2021. Mereka memilih tutup karena nyaris tidak ada pengunjung ke pasar dan omzet mereka anjlok sampai 80%.

Ketua Kerukunan Pedagang Dalam Pasar Kota Sragen (KPPKS) Sragen Mario saat berbincang dengan Solopos.com di pasar setempat, Kamis (14/1/2021) siang, menyampaikan sebelum 11 Januari 2021 lalu para pengunjung pasar mulai ramai dan orang mulai nyaman datang ke pasar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun, sejak adanya Instruksi Bupati untuk pembatasan kegiatan masyarakat mulai 11 Januari 2021, pengunjung langsung turun drastis dan banyak pedagang yang memilih tutup. Mario menyebut ada 25 orang pedagang yang memilih untuk tutup kios daripada tidak laku.

Video Viral Ibu-Ibu PKL Sukoharjo Adu Mulut Dengan Satpol PP

“Dari hampir 900 pedagang itu yang tutup 25 orang. Mungkin bisa lebih. Banyak pedagang yang mengeluh selama PPKM ini. Saya saja sejak pagi sampai pukul 12.00 WIB belum laku satu pun. Bisa dibuktikan dan dilihat berapa pengunjung yang masuk pasar,” ujarnya.

Seorang pedagang Pasar Kota Sragen, Ratman Doyok, mengatakan omzet para pedagang anjlok sampai 80%. Para pedagang pakaian, ujarnya, semua sambat tidak ada pembeli. Ratman mengaku rata-rata bisa mendapatkan uang minimal Rp600.000 per hari. Jika ramai bahkan bisa mencapai Rp1 juta per hari.

Protokol Kesehatan

“Sejak Senin lalu, pendapatan sehari tinggal Rp150.000/hari atau paling banyak Rp200.000/hari. Dengan hasil segitu apa tidak turun sampai 80%. Bahkan ada juga yang tidak laku,” ujar Ratman yang juga Sekretaris KPPKS.

Video Viral Bupati Sukoharjo Adu Mulut dengan Pedagang, Ini Kronologinya Versi Satpol PP

Ratman berharap warga Sragen tidak takut datang ke Pasar Kota Sragen. Ia menyampaikan pasar aman karena sudah ada Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Fasilitas protokol kesehatan juga sudah terpenuhi, mulai dari fasilitas cuci tangan, dan terus melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala.

“Kondisi pasar ini bisa disampaikan ke publik, Pasar Sragen Kota aman. Syarat bagi pengunjung dan pedagang wajib pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan,” jelas Ratman.

Hiii... Belasan Ekor Ular Ditemukan Di Area Benteng Vastenburg Solo

Pedagang tersebut mengatakan Pasar Kota sudah ada empat cuci tangan besar pada sejumlah tempat strategis bantuan dari Pemkab Sragen. Selain itu, Ratman menerangkan ada 13 tempat cuci tangan pada 13 akses masuk Pasar Kota atas inisiatif swadaya pedagang.

“Pada setiap blok pedagang juga tersedia tempat cuci tangan sehingga protokol kesehatan benar-benar terpenuhi dan ditaati,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya