SOLOPOS.COM - Tangkapan layar jumpa pers yang dilakukan oleh Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono terkait pasien positif covid-19 di Tegal, Jawa Tengah. (Youtube—Odhay Official)

Solopos.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim daerah-daerah di Indonesia menuju new normal atau normal baru agar dapat produktif, tapi tetap aman dari Covid-19. Untuk menuju tatanan yang baru, ada sejumlah indikator yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh suatu wilayah.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan bahwa wilayah yang ingin memasuki new normal, harus masuk zona hijau. Daerah itu masih ada kasus, tetapi dalam beberapa pekan terakhir memiliki indikator-indikator positif sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Politikus PKS: Comot WHO, New Normal Indonesia Tak Masuk Akal

“Antara lain kriterianya adalah masalah kesehatan masyarakat. Yang meliputi epidemiologis, surveillance [pengawasan] kesehatan masyarakat, dan sistem pelayanan kesehatan,” kata Doni seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Rabu (27/5/2020).

Doni menjabarkan daerah yang hendak menerapkan new normal harus melaporkan penurunan jumlah kasus positif dalam 2 pekan terakhir lebih dari 50%. Kemudian penambahan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) juga harus turun lebih dari 50 persen dalam periode yang sama.

Pemerintah Klaim RS di Jakarta Mulai Sepi Pasien Covid-19, Faktanya?

Hal tersebut juga harus diikuti oleh penurunan jumlah meninggal kasus ODP dan PDP. Begitu pula dengan penurunanan jumlah kasus positif yang dirawat di rumah sakit.

Selain itu, daerah yang ingin memasuki new normal juga harus mencatat kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif secara berkesinambungan. Hal ini diikuti pula dengan berkurangnya daftar ODP dan PDP yang masih dalam pengawasan atau pemantauan.

Jumlah Kasus Baru Covid-19 Naik Lagi, Inikah Normal Baru Indonesia?

Tak Ada Penularan

Terakhir, wilayah itu juga harus mencatat potensi penularan virus yang terlihat dari matriks R0 dan Rt kurang dari 1. Wilayah ini juga harus memiliki kemampuan pemeriksaan uji spesimen yang meningkat dalam 2 pekan terakhir.

“Kami tetap akan berkonsultasi dengan Bapak Menteri Bappenas dan juga Bapak Menteri Perekonomian, sehingga nanti daerah-daerah yang tentunya akan diberikan kelonggaran atau ditawarkan untuk melakukan aktivitas lebih luas itu juga berdasarkan kesanggupan dari daerah,” katanya.

Keluarga Positif Covid-19 Mudik dan Halalbihalal, Kontak dengan Puluhan Orang

Gugus Tugas Covid-19 mencatat 87 daerah (kabupaten/kota) yang nyaris steril dari Covid-19 dan akan diberikan tawaran untuk menerapkan new normal. Wilayah ini dianggap berhasil menekan penyebaran karena warganya disiplin menerapkan anjuran pemerintah.

Adapun 7 provinsi yang disebut telah siap untuk menerapkan New Normal menurut Menko Perekonomian adalah sebagai berikut:

Ini Penjelasan Bos Bonza Soal Daya Penularan Covid-19 R0 yang Disebut Presiden Jokowi

1. Aceh
2. Riau
3. Kalimantan Utara
4. Maluku
5. Jambi
6. DKI Jakarta
7. Jawa Barat

Calon Daerah New Normal

Untuk daerah tingkat II, ada 25 kota dan kabupaten yang disebut siap menjalankan New Normal menurut Biro Pers Sekretariat Presiden yaitu:

Update Kasus Covid-19 Indonesia: Pasien Positif Tambah 686 Jadi 23.851, Meninggal 1.473

1. Kota Pekanbaru
2. Kota Dumai
3. Kabupaten Kampar
4. Kabupaten Pelalawan
5. Kabupaten Siak
6. Kabupaten Bengkalis
7. Kota Palembang
8. Kota Prabumulih
9. Kota Tangerang
10. Kota Tangerang Selatan

Sambungan calon daerah new normal
11. Kabupaten Tangerang
12. Kota Tegal
13. Kota Surabaya
14. Kota Malang
16. Kabupaten Sidoarjo
17. Kabupaten Gresik
18. Kabupaten Malang
19. Kota Palangkaraya
20. Kota Tarakan
21. Kota Banjarmasin
22. Kota Banjar Baru
23. Kabupaten Banjar
24. Kabupaten Barito Kuala
25. Kabupaten Buol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya