Solopos.com, SOLO — Kerusuhan Mei 1998 di Solo terjadi 24 tahun lalu, yang menorehkan catatan sejarah berupa hilangnya korban jiwa hingga harta benda yang tak sedikit, dimana kronologinya bermula dari aksi mahasiswa. Namun, Laporan Akhir Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Kerusuhan Mei 1998, menemukan fakta mengenai keterlibatan para preman termasuk organisasi pemuda setempat.
Selain itu, juga dari kelompok berbaju loreng dan baret merah dalam mengondisikan terjadinya kerusuhan. Kasus-kasus di Solo, mengindikasikan keterkaitan antara kekerasan massa di tingkat bawah dengan pertarungan elite di tingkat atas.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.