SOLOPOS.COM - Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif. memberikan perhatian serius kasus penemuan jasad ibu dan bayi di lokasi proyek penggalian pipa PDAM, Oktober 2021. ANTARA/Kornelis Kaha

Solopos.com, KUPANG — Sedikitnya 24 orang sudah diperiksa namun misteri penyebab kematian wanita dan bayi yang jasad mereka ditemukan di penggalian saluran pipa SPAM Kali Dendeng, Kupang, NTT masih gelap.

Jenazah wanita berusia 30 tahun dan bayi berumur satu tahun yang merupakan ibu dan anak di dalam lokasi penggalian saluran pipa SPAM Kali Dendeng, Kupang, NTT itu terbungkus kantong plastik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hingga saat ini sudah ada 24 saksi yang sudah kami periksa untuk mengungkap siapa pelaku di balik meninggalnya AESN dan anaknya,” kata Kepala Bidang Humas Polda NTT, Komisaris Besar Polisi Rishian Krisna B, kepada Antara, di Kupang, Jumat (26/11/2021).

Hal ini dia katakan seusai penyerahan jenazah kepada keluarga korban di RS Bhayangkara Titus Ully di Kupang setelah hasil tes DNA terungkap.

Polisi sudah berhasil mengungkap identitas kedua korban itu. Korban perempuan bernama Astri Evita Seprini Manafe yang berusia sekitar 30 tahun, dan Lael Maccabe bayi berusia satu tahun. Keduanya merupakan ibu dan anak yang tinggal di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kupang.

Baca Juga: Kasus Jasad Ibu dan Bayi di Proyek Galian Pipa Pusingkan Polda NTT 

Ia menyatakan, ke-24 saksi itu berasal dari berbagai pihak yang berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan yang dinilai dapat memberikan keterangan yang bisa mengungkapkan kasus itu.

“Saksi-saksi itu adalah mereka yang diduga keras oleh penyidik dapat memberikan keterangan terkait pengungkapan dari kasus ini nantinya,” tambah dia.

Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap apakah kedua korban itu meninggal karena dibunuh atau akibat apa. “Kalau ada info selanjutnya akan kami ungkap lagi, karena memang harus kumpulkan keterangan-keterangan saksi yang ada dan pemeriksaan di laboratorium,” tambah dia.

Polisi, kata dia, tidak ingin mengambil langkah-langkah secara gegabah dalam mengungkap kasus itu karena kasus ini juga menyedot perhatian khalayak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya