SOLOPOS.COM - Perajin lampion asal Perumahan Gading Permai, Dusun I, Grogol, Sukoharjo, Prasetyo, sedang mengecat hiasan lampion berbentuk rusa, Rabu (9/10/2022) (Solopos.com/Tiara Surya Madani).

Solopos.com, SUKOHARJO — Perajin lampion asal Perumahan Gading Permai, Dusun I, Grogol, Sukoharjo mendapat pesanan lampion sekitar 200 item oleh Pemkot Solo dalam rangka perayaan Natal dan tahun baru Desember mendatang.

Perajin tersebut, Prasetyo, mengaku telah menekuni usaha membuat lampion selama 22 tahun. “Sudah membuat lampion sejak tahun 2000, awal mulanya cuma beli bahan besi sisa,” kata Prasetyo saat ditemui Solopos.com di tempat pembuatan lampion, Kamis (10/11/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bahan baku lampion yang ia pakai adalah kerangka yang terbuat dadi besi, kain, dan cat untuk mewarnai. Untuk pembuatan rangka lampion, ia awalnya mengaku hanya menggunakan potongan besi bekas yang dibeli secara satuan kilogram.

Prasetyo mengatakan, event natal dan tahun baru Desember mendatang ia mendapatkan pesanan lampion dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Prasetyo mendapatkan pesanan berupa enam lampion berbentuk rusa, sinterklas, lampion malaikat, serta pernak-pernik lampion lain yang berjumlah kurang lebih 200 buah.

Baca juga: Natal Nyambung ke Imlek, Kawasan Balai Kota Solo Berhias Lampion selama 2 Bulan

“Pesanan untuk natal sudah 200 item, termasuk lampion yang digantung-gantung,” lanjutnya.

Pengerjaan satu kali event untuk kebutuhan perayaan natal dan tahun baru kali ini membutuhkan waktu selama dua bulan.

“Nanti ada lampion sinterklas, enam rusa, satu pohon natal besar yang ditempatkan di kantor Pemkot Solo, enam pohon natal kecil untuk background,” lanjut Prasstyo.

Selain itu, ia juga membuat lampion berbentuk malaikat yang rencananya akan diletakkan di atas jam Pasar Gede, Solo.

Selain melayani pembuatan lampion untuk perayaan natal dan tahun baru, Prasetyo juga sering membuat pesanan untuk perayaan Imlek dan Idul Fitri.

Baca juga: Perajin Lampion Solo Mulai Kebanjiran Pesanan saat Ramadan, Kok Bisa?

Dalam perayaan Imlek, ia membuat lampion 12 macam shio, dewa rejeki, atau maskot yang menjadi lambang tahun baru China sat itu.

Harga untuk satu lampion yang ia buat berkisar Rp30.000 hingga Rp50 juta. Varian harga tersebut ia tentukan berdasarkan jenis, ukuran, serta tingkat kerumitan dalam pengerjaan.

Selain melayani pembuatan lampion untuk Pemkot Solo, Prasetyo seringkali juga mendapatkan pesanan dari kota lain seperti Blora, Jawa Timur. “Pesanan mayoritas dari klenteng,” lanjut Prasetyo.

Pandemi sempat membuat usahanya meredup. Namun omzetnya sekarang berangsur naik, bahkan sampai 100% dibandingkan sebelum pandemi berlangsung.

Baca juga: Semarak Ramadan 2022 Solo, Instalasi Cahaya Dipasang di 3 Lokasi Ini

Ia mengaku mendapatkan omzet kotor kurang lebih Rp200 juta dalam pembuatan kali ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya