SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pendidikan SMA (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO -- Jumlah calon peserta didik pengguna surat keterangan domisili (SKD) yang lolos dan diterima dalam penerimaan peserta didik baru atau PPDB SMAN di Solo tercatat sebanyak 213 orang.

Paling banyak berada di SMAN 6 dengan jumlah 68 orang. Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah (Jateng) wilayah VII, Suyanta, mengatakan data tersebut sudah valid berdasarkan verifikasi tim PPDB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Setelah proses verifikasi dilakukan tim di pusat Jawa Tengah, yang mendaftar pakai SKD dan dinyatakan diterima di delapan SMAN di Solo sebanyak 213 orang,” ujar Suyanta saat ditemui di ruangannya, Senin (6/7/2020).

Pasien Positif Covid-19 Sukoharjo Didominasi Usia Produktif, Mayoritas Laki-Laki

Pengguna SKD tersebut paling banyak berada di SMAN 6 dengan jumlah 68 orang, disusul SMAN 5 dengan jumlah 40 orang. Menurutnya, banyaknya pengguna SKD yang diterima melalui PPDB di kedua SMAN Solo tersebut disebabkan sebagian wilayah zonasinya meliputi wilayah pemekaran.

Kelurahan pemekaran yang masuk zonasi SMAN 5 dan SMAN 6 Solo yakni Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjasari. Kelurahan ini dimekarkan pada 2019 menjadi tiga kelurahan, yakni Kelurahan Kadipiro, Kelurahan Joglo, dan Kelurahan Banjarsari.

“Tahun 2019 ada kelurahan yang dimekarkan sehingga usia kartu keluarga [KK] baru kurang dari satu tahun. Sesuai aturan, pendaftar yang KK-nya yang kurang dari satu tahun harus menyertakan SKD. Dengan catatan yang bersangkutan benar-benar berdomisili di sana lebih dari satu tahun,” imbuhnya.

Ampuh! Jabatan Wakil Rakyat DPRD Solo Dikuasai Lulusan SMAN 5, Siapa Saja?

Sementara itu, jumlah calon peserta didik yang mendaftar menggunakan SKD pada PPDB SMAN di Solo sempat menempati urutan teratas di Jawa Tengah. Mengenai hal ini, Suyanta mengatakan hal tersebut disebabkan akumulasi pemakaian SKD untuk mendaftar di semua sekolah pilihan CPD.

Angka Akumulasi

“Mengapa di Solo jumlah pendaftar pengguna SKD angkanya menjadi sangat banyak? Karena itu adalah angka akumulasi dari data semua sekolah yang didaftari mereka,” imbuh Suyanta.

Suyanta mencontohkan seorang CPD yang mendaftar SMAN 1, SMAN 3, dan SMAN 5, semuanya menggunakan SKD itu kemudian data terakumulasi sehingga jumlahnya jadi banyak. Ada juga CPD yang menggunakan SKD yang sebenarnya tidak diperlukan, namun hanya untuk meyakinkan.

Risiko Penularan Covid-19 Solo Masuk Zona Oranye, Apa Artinya?

Di sisi lain, pemanfaatan kursi kosong yang ditinggalkan CPD yang tidak mendaftar ulang pada PPDB SMAN Solo, menurut Suyanta, masih menunggu keputusan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

“Sekarang daftar ulang masih berlangsung sehingga data kursi kosong masih menunggu. Kalau ada yang tidak daftar ulang dan menyebabkan kursi kosong, ketentuannya masih menunggu dari Pak Gubernur. Begitu juga teknis pengisian dan persyaratannya masih menunggu Pak Gubernur,” imbuhnya.

Data pengguna SKD pada PPDB SMAN Solo 2020/2021
SMAN 1: 11 orang
SMAN 2: 15 orang
SMAN 3: 24 orang
SMAN 4: 22 orang
SMAN 5: 40 orang
SMAN 6: 68 orang
SMAN 7: 6 orang
SMAN 8: 27 orang
Total: 213 orang

Sumber: Disdik Jateng Wilayah VII

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya