SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bantuan Sosial (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN — Sekitar 21.113 warga miskin Sragen yang tidak masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) bakal menerima bantuan paket sembako pada akhir Agustus ini.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan paket sembako itu akan disalurkan secara drive thru. Untuk mencegah kerumunan sebagai bagian dari protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19, penyaluran paket sembako itu tidak digelar di satu lokasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pembagian akan dilakukan di 20 kecamatan. “Kalau penyaluran paket sembako dibagi di banyak tempat, potensi kerumunan bisa dihindari. Sumber dananya dari BTT [belanja tidak terduga] Kabupaten,” jelas Bupati Sragen pada Kamis (19/8/2021).

Baca Juga: Mengenang Sumeni, Pejuang Wanita Asal Sragen yang Sukses Memata-Matai Pasukan Belanda

Bupati menjelaskan warga miskin Sragen yang sudah masuk DTKS tidak dapat bantuan sembako karena sudah tercatat sebagai penerima bantuan dari program lain. Ada program keluarga harapan (PKH), bantuan sosial tunai (BST) hingga bantuan pangan nontunai (BNPT).

“Jadi yang masuk DTKS sudah dapat bantuan, yang tidak masuk DTKS juga dapat bantuan. Warga yang terdampak juga dapat bantuan sembako. Jadi saya kira semua sudah dapat bantuan. Kalau ada kekurangan 1-2 orang, mungkin bisa segera diinfokan biar bisa kami tindaklanjuti,” jelasnya.

Proses Penyamaan Data

Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sragen, Yuniarti, mengatakan Pemkab Sragen memiliki anggaran BTT sekitar Rp2 miliar. “Sekarang masih dalam proses penyamaan data. Anggarannya masih proses review di Inspektorat,” terang Yuniarti.

Baca Juga: Vaksin Sinopharm Kedaluwarsa 30 September 2021, 25 Puskesmas di Sragen Kebut Vaksinasi

Pada Kamis lalu, Pemkab Sragen juga membagikan 3.000 paket sembako kepada warga miskin terdampak pandemi Covid-19 secara drive thru di Pendapa Rumdin Bupati.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) turut menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak Covid-19.

Para penerima bantuan sembako itu berasal dari sejumlah kalangan seperti petugas kebersihan, ojek online, seniman tayub, operator sound system, juru parkir, sopir angkot, pengayuh becak dan lain-lain. Penerima bantuan itu dari 20 kecamatan.

Baca Juga: Demi Ikut Vaksin, 2 Ibu Hamil di Sragen Ini Nekat Berboncengan Naik Sepeda Motor

Sebelumnya, warga miskin Sragen sudah menerima kupon yang bisa ditukar dengan bantuan paket sembako senilai Rp50.000. Paket sembako itu berupa 5 kg beras, gula, mi instan, susu, minyak, sarden dan lain-lain.

Drive Thru

Untuk mencegah terjadinya kerumunan, pengambilan paket sembako itu diatur sesuai jadwal. Dalam hal itu, panitia melayani penukaran kupon dengan paket sembako secara drive thru sehingga tidak ada penumpukan antrean warga.

Mereka bisa mengambil sembako satu per satu tanpa turun dari sepeda motor, becak atau angkot. Samidi, 65, pengayuh becak asal Katelan, Tangen, Sragen, mengaku senang bisa mendapatkan paket sembako dari Pemkab.

Baca Juga: Kabar Baik! Bantuan PKH di Sragen Bisa Dicairkan Mulai Pekan Depan

Samidi biasa mangkal di kawasan eks Terminal Martonegaran atau terminal lama Sragen. Selain bekerja sebagai pengayuh becak, bersama anaknya, Samidi juga bekerja sebagai juru parkir.

“Ini dapat dua kupon, satunya buat anak saya. Alhamdulillah bantuan sembako ini sangat membantu keluarga kami di rumah,” papar Samidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya