SOLO — Kementerian Perhubungan serius menggarap kereta rel listrik (KRL) Solo-Jogja. Kereta komuter ini rencananya mulai beroperasi pada 2014 mendatang.
Demikian disampaikan Kepala Divisi Teknik Satker Peningkatan Jalan Kereta Api Lintas Selatan Jawa Dirjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan, Santoso dijumpai wartawan di sela-sela Forum Group Discussion (FGD) Kajian Sosial Underpass di Hotel Pose In, Selasa (7/5/2013). Santoso mengatakan saat ini wacana operasional KRL Solo-Jogja masih dalam pembahasan lebih lanjut.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Rencana 2014 dianggarkan dan bisa beroperasi,” katanya.
Dia menerangkan kereta rel yang bergerak dengan sistem propulsi motor listrik di Indonesia baru dioperasikan di kawasan Jabotabek. Kereta ini merupakan kereta yang melayani para komuter. Dia menilai pengembangan KRL Solo-Jogja sangat perlu dilakukan. Apalagi melihat penggunaan jasa kereta api yang semakin meningkat.
“Kita lihat Kereta Api Prameks. Sekarang ini perjalanannya menurun, jadi KRL sangat penting untuk beroperasi di Solo-Jogja,” katanya.
Ditanya lebih jauh mengenai kapan kepastian operasional KRL Solo-Jogja, Santoso belum bisa memastikannya. Yang jelas, Santoso mengharapkan 2014 bisa beroperasi. Termasuk tentang besaran alokasi anggaran operasional KRL Solo-Jogja, dia tidak menyebutkannya. Diakuinya, rencana operasional KRL Solo-Jogja kini sudah mencapai 60%.
“Belum tahu bagaimana teknisnya. Karena masih dalam pembahasan,” katanya.
Santoso menuturkan perjalanan KRL akan berpengaruh terhadap peningkatan lalu lintas di perlintasan kereta api. Alhasil kemacetan lalu lintas di persimpangan sebidang akan semakin parah. Karena itu, dia menilai perlunya pembangunan underpass di sejumlah titik persimpangan sebidang di Kota Solo.