SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (BC) berencana melakukan registrasi eksportir mulai 2010 untuk membenahi agar ada kemudahan dan terpantaunya administrasi ekspor dengan lebih baik.

Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai, Heri Kristiono di Kantor Pusat DJBC Rawamangun Jakarta mengatakan, registrasi ini kemungkinan dilakukan secara bertahap dan tidak dimaksudkan untuk membatasi gerak eksportir, tapi lebih pada pemantauan saja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mereka kan mendatangkan devisa, jadi kami tidak akan mempersulit mereka,” kata Heri Kristiono, Selasa (4/8).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, registrasi untuk eksportir pun akan tergantung dari kesiapan para eksportirnya. Hal itu sama seperti saat implementasi nasional single window (NSW) yang dilakukan secara bertahap sehingga tidak timbul gejolak.

Untuk meregistrasi eksportir ini, jelas Heri, pihaknya masih terus melakukan pengkajian. Pemerintah tidak ingin pemberlakuan registrasi eksportir justru meningkatkan biaya yang harus ditanggung oleh para eksportir.

Menurut Heri, peran yang diinginkan pemerintah justru bagaimana memberi kemudahan para eksportir. Semuanya agar para pengekspor asal Indonesia tidak mendapat masalah di luar negeri.

“Jadi jangan sampai barang dari tempat kita tidak mendapat fasilitas yang bagus dan malah masuk ke jalur merah,” katanya.
Saat ini DJBC telah melakukan registrasi terhadap importir di mana jumlahnya mencapai lebih dari 19.000 importir.

Berdasarkan status importir, maka per 3 Agustus 2009, terdapat 7.777 importir produsen (IP), 10.737 importir (IU) umum, dan 1.376 importir terdafar (IT).

Jika dilihat dari peringkat resikonya, maka importir produsen terdiri dari low risk 4.471, medium risk 827, high risk 477, dan very high risk 2.002. Sementara importir umum terdiri dari 276 importir low risk, 1.710 medium risk, 1.678 high risk, dan 7.073 very high risk.

Sementara importir terdaftar terdiri dari 315 low risk, 231 medium risk, high risk 699, dan very high risk 686 importir.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya