SOLOPOS.COM - Sejumlah ahli waris mengikuti mediasi permasalahan makam dijadikan jalan di kantor Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Selasa (16/6/2020) malam. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Belasan warga memprotes karena makam keluarga mereka di Tempat Permakaman Umum atau TPU Bulusari, Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun, berubah jadi jalan. Selasa (16/6/2020), mereka mendesak agar jalan tersebut dibongkar.

Warga mempertanyakan pembangunan jalan di tengah TPU Bulusari itu karena jalan tersebut menerobos makam keluarga mereka. Sejumlah warga ini mengaku kaget saat hendak berziarah ke makam keluarga mereka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Indonesia Kembali Ekspor APD dan Masker, Tak Takut Langka Lagi?

Ternyata ketika mereka datang ke TPU Bulusari Madiun, makam keluarga mereka sudah menjadi jalan. Padahal ahli waris tidak pernah diberi tahu soal pembangunan jalan tersebut.

Seorang ahli waris, Suparmi, mengaku kaget saat mengetahui makam keluarganya di TPU Bulusari sudah tertutup jalan. Ia pun tidak tahu menahu soal pembangunan jalan tersebut karena memang tidak ada pemberitahuan apapun.

Kesadaran Masyarakat Rendah, Jateng Tidak Siap New Normal

“Saya mau ziarah itu saat puasa kemarin. Saya kaget makam keluarga kok sudah tertutup jalan. Saya bingung mau bertanya ke siapa,” kata dia saat menghadiri mediasi dengah pihak Kelurahan Pandean, Selasa malam. Rupanya bukan hanya makam keluarganya di TPU Bulusari Kota Madiun yang jadi jalan.

Warga Kelurahan Pandean ini menyampaikan ada sekitar 40 nisan atau 20 makam keluarganya yang dijadikan jalan. Ia kecewa karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak terkait. “Tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Padahal makam keluarga semua di sini,” kata dia.

Bintang Emon Diserang Pendukung Jokowi? PSI Anggap Gegabah

Menurut dia, kalau memang makam-makam di TPU Bulusari Madiun itu akan jadi jalan, seharusnya pihak keluarga dimintai persetujuan. Apalagi yang dijadikan jalan tidak hanya satu makam saja, tetapi ada sekitar 20 makam.

Dalam mediasi itu hadir belasan ahli waris dan sejumlah pengurus makam. Mediasi itu difasilitasi oleh pihak Kelurahan Pandean dan bertempat di balai pertemuan setempat.

Dexamethasone! Obat Pertama Teruji Redakan Covid-19, Banyak di Apotek

Lurah Pandean, Eko Santoso, mengatakan ada 15 ahli waris yang hadir dalam mediasi ini. Dalam pertemuan ini bertujuan untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Di sisi lain, TPU Bulusari Madiun tak punya akses jalan sehingga ada makam yang terpaksa jadi jalan.

Program Pengelola Makam

Dia menyampaikan pembangunan jalan di tengah makam ini merupakan program dari Unit Pengelola Makam Bulusari (UPMB) Kelurahan Pandean. UPMB merupakan lembaga swadaya dari masyarakat yang khusus mengelola makam tersebut.

Waspada! Sudah 10 Anak di Salatiga Korban Transmisi Lokal Covid-19

Dari pertemuan itu, kata Eko, nantinya untuk solusi akan dikembalikan kepada ahli waris. Kalau memang ahli waris menginginkan jalan dibongkar, pengelola akan membongkarnya. Jadi mereka akan membuat jalan baru di makam karena akses jalan ke TPU Bulusari madiun memang diperlukan.

“Besok akan dilakukan pengecekan. Kalau ditemukan titik-titiknya. Dan pihak keluarga ingin dibongkar, tentu akan dibongkar. Tetapi kalau ahli waris meminta tidak dipindah, tentu akan dicari solusi lain,” jelas dia.

Melonjak Lagi! 14 Kasus Baru Positif Covid-19 di Grobogan, Termasuk 5 Balita

Ketua UPMB, Priyanto, mengaku sebelum membangun jalan makam itu sudah mencari ahli waris makam yang akan jadi jalan. Namun, pihaknya tidak menemukan ahli waris tersebut.

“Pembangunan jalan di makam ini mulai dibangun pada Maret 2020,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya