SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA—Sejumlah 20 inkubator bisnis perguruan tinggi Indonesia siap menjalankan program pengembangan usaha kecil menengah sebagai tenant melalui kegiatan inkubasi yang melibatkan teknologi, administrasi, dan pemasaran.
Choirul Djamhari, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, menjelaskan kesiapan ke-20 inkubator bisnis perguruan tinggi itu bahkan dipertegas dengan mempersiapkan perangkatnya.

”Juga sudah ditetapkan bisnis pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) tenant dikelompokkan pada tiga bagian agar inkubasinya lebih maksimal. Dengan demikian bimbingan teknis dan pendampingan lebih fokus,” katanya kepada Bisnis, Rabu (10/7/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski demikian dia menegaskan fungsi atau peranan inkubator bisnis perguruan tinggi juga perlu ditingkatkan. Paling tidak, katanya, pengelola inkubator harus mengenali profil dan permasalahan yang dihadapi UKM tenant-nya.

Selain itu, rekrutmen UKM tenant perlu dilaksanakan melalui tes dengan materi lebih spesifik agar menghasilkan UKM yang memiliki prospek 5 parameter. Yakni, peningkatan produktivitas, daya saing, nilai tambah dan kualitas kerja serta penyerapan tenaga kerja.

Dikemukakan, ke-20 perguruan tinggi yang memiliki fasilitas inkubator bisnis berasal dari 16 provinsi, pada pertemuan dengan Kementerian Koperasi dan UKM belum lama ini,dilakukan evaluasi hasil kinerja inkubator itu pada tahun lalu.

”Berdasarkan evaluasi tersebut, maka kami mengedepankan poin-poin penting agar bisa dipahami pengelola inkubator untuk diterapkan pada tahun ini. Termasuk persiapan perangkat mereka untuk kelancaran program,” papar Choirul.

Masing-masing inkubator juga telah menetapkan tentang spesifikasi inkubasi berdasarkan pengelompokan bisnis UKM tenant. Demikian juga tenaga pendamping yang dimiliki setiap inkubator perguruan tinggi tersebut.

Sebagai contoh, Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah dan Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, akan menginkubasi UKM tentang yang bergerak pada industri makanan, industri kerajinan dan pengolahan.

Adapun Universitas Surya Kencana Cianjur, Jawa Barat dan Universitas Muslim Indonesia Makassar, Sulawesi Selatan, sama-sama menginkubasi UKM industri makanan, minuman dan budidaya. Sedangkan 16 inkubator perguruan tinggi lainnya yang terlibat masing-masing IPB Bogor.

Berikutnya, Ikopin Sumedang, UNS Solo, ITS Surabaya, Unibraw Malang, UNY Yogyakarta, Udayana Bali, UN Gorontalo, USU Medan, Unand Padang, Unri Riau, Unhaluoleo Kendari, Universitas Jambi, Universitas Syah Kuala, dan Business Technology Center Batam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya